Mohon tunggu...
Humaniora

Masa Depan Agama Cinta

2 Februari 2016   15:13 Diperbarui: 2 Februari 2016   15:25 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut Caputo, agama adalah cinta kasih Allah, ‘Allah adalah kasih”, yang merupakan inti religius. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa, apa yang dimaksudkan oleh Agustinus, bahwa ketika kita mengasihi apapun, sungguh Allah-lah yang kita kasihi, betapapun sulitnya. Atau, dapat berarti bahwa, sebagaimana yang dimaksudkan oleh filsuf feminis Prancis, Luce Irigaray, bahwa kasih adalah sesuatu kekuatan Ilahi, suatu lingkungan pergaulan Ilahi yang mendorong para kekasih ke dalam pelukan satu sama lain dan membiarkan mereka bermesraan satu sama lain (hal. 157). Caputo dengan jeli merombak pemahaman dan doktrin-doktrin agama yang selama ini dipahami sebagai kemandekan berpikir umat beragama.

Dengan hadirnya buku ini, Caputo mengajak pembaca untuk menelaah kembali ajaran-ajaran fundamental agamanya. Bahwa, agama apapun, sejatinya ditujukan untuk kebaikan manusia: untuk kemanusiaan, untuk cinta dan kebahagiaan. Caputo mengingatkan kembali hakikat agama, bukan sebagai sarana kekerasan ataupun kekuasaan. Dengan agama cinta, manusia memasuki tatanan baru berupa hidup dalam garansi perdamaian[].

Munawir Aziz, pembaca buku (@MunawirAziz)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun