Mohon tunggu...
Khairul Hadi Hadi
Khairul Hadi Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menikmati hujan dari jendela yang terbuka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiga Hari Tanpa Layanan Air Bersih di Banjarmasin

25 Agustus 2013   17:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:50 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan topografi yang berada di bawah permukaan laut, secara alamiah Banjarmasin mempunyai banyak sungai yang mengalir melintasi kota dan menjadi batas-batas geografis yang membagi kota banjarmasin menjadi wilayah-wilayah pemukiman tradisional.
fakta geografi tersebut menjadikan kota Banjarmasin berpredikat sebagai kota seribu sungai. Predikat yang juga menunjukkan bahwa dari segi sosial warga Banjarmasin secara budaya dan kemasyarakatan sangat "river oriented".
Dari segi potensi SDA, tentulah ketersediaan air sangat melimpah ruah, dan memberikan manfaat banyak bagi warga terutama dalam hal transportasi dan kini juga di arahkan secara intensif untuk kegiatan wisata air.
Posisi geografisnya yang berada di kawasan pesisir dan terletak dibawah permukaan air laut membuat kita sering menemukan fenomena unik berupa banjir dadakan yang di akibatkan oleh pasang air laut.
Namun potensi air yang melimpah tersebut tidaklah serta merta berjalan lurus dengan ketersediaan air bersih. Persoalan ini jamak ditemukan pada masa ini di dalam kehidupan masyarakat.
Adalah permasalahan dari segi kualitas yang tidak seiring dengan kuantitas air. Pertumbuhan penduduk adalah penyebab utama dari persoalan tersebut. Dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah, kemampuan produksi air bersih selalu keteteran, seumpama seseorang yang selalu mengikuti mode, tertinggal.
Selain faktor tersebut, beberapa hal lain juga dapat menyebabkan layanan air bersih menjadi terganggu, seperti sekarang ini warga kota Banjarmasin sedang bersiap menghadapi penghentian aliran air bersih karena adanya proyek pemindahan pipa.distribusi utama yang terkena jalur pondasi pembangunan fly-over di jalan Ahmad Yani, Km 3,5.

Pada satu sisi, meski kurang mengenakkan terhentinya aliran air bersih dapat kita jadikan momentum untuk melatih sikap hemat dalam menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun