Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konteks Kehutanan dalam Survey Resiko Global 2025

23 Januari 2025   14:51 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Global Risk Ranked by Saverity (WEF)

Laporan Global Risks Report 2025 dari World Economic Forum menyoroti risiko global utama berdasarkan pandangan lebih dari 900 ahli dalam berbagai sektor. Laporan ini membagi risiko dalam tiga kerangka waktu: jangka pendek (2025), menengah (hingga 2027), dan panjang (hingga 2035). 

Temuan utama yang diuraikan dalam Report ini adalah:

  1. Penurunan Optimisme Global: Mayoritas responden memprediksi ketidakstabilan atau gejolak dalam 10 tahun ke depan, dengan fokus pada risiko lingkungan, geopolitik, dan teknologi.

  2. Risiko Utama: Konflik bersenjata antar-negara, cuaca ekstrem, misinformasi, dan polarisasi sosial mendominasi risiko jangka pendek. Risiko teknologi seperti AI diproyeksikan meningkat dalam jangka panjang.

  3. Ketegangan Geopolitik dan Geoekonomi: Konflik bersenjata seperti perang di Ukraina dan Timur Tengah menjadi perhatian besar. Ketegangan perdagangan global juga meningkat dengan risiko besar terhadap stabilitas ekonomi.

  4. Risiko Lingkungan: Cuaca ekstrem, kerusakan ekosistem, dan polusi menjadi risiko paling signifikan, terutama dengan percepatan dampak perubahan iklim.

  5. Fragmentasi Sosial: Ketimpangan ekonomi dan polarisasi sosial meningkatkan risiko ketidakstabilan domestik dan internasional.

  6. Risiko Teknologi: Kecemasan tentang penggunaan AI dan teknologi frontier lainnya muncul, meski dampaknya belum dirasakan sepenuhnya.

  7. Penurunan Multilateralisme: Fragmentasi global dan peningkatan unilateralisme menjadi hambatan besar dalam mitigasi risiko global.

Dalam konteks domestik tentunya  posisi Indonesia termasuk menghadapi risiko yang relevan jika dikaitkan dengan hasil survey tersebut.  Kewaspadaan Dini diperlukan sebagai wujud perhatian parapihak, yaitu serangkaian upaya/tindakan untuk menangkal segala potensi ancaman, tantangan, hambatan dangan gangguan (ATHG) dengan meningkatkan pendeteksian dan pencegahan dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun