Ada yang menarik saat berkunjung ke kota Semarang. Bukan hanya Simpang Lima tentunya, tetapi juga kulinernya yang unik.
Malam pertama saya di Semarang adalah mengunjungi Soto Bangkong. Tapi ya ternyata soto. Makanan nusantara yang banyak dijumpai dimana-mana. Masih kurang unik.
Hingga saat mata saya tertuju pada deretan warung kuliner di pinggir jalan Pandanaran II, tepatnya di samping Taman Indonesia Kaya, memaksa saya untuk berputar arah dan memarkirkan mobil di depan deratan warung itu.
Semua warung bertuliskan Tahu Gimbal Pak Edy.
Apa itu tahu Gimbal dan Siapa itu pak Edy ?
Ternyata tahu gimbal itu mirip kupat tahu tapi bedanya ada bakwan udang yang padat dagingnya.
Tahu goreng - Lontong - Bakwan Udang - Telur goreng - kol disiram dengan saos  atau kuah kacang yang kaya akan rasa rempah dan petis lalu ditaburi bawang goreng yang melimpah.
Joss. 1 porsi habis. Lengkap ditemani segelas teh manis hangat.
Jika ke kota Semarang, pastikan singgah ke tempat kuliner ini. Unik dan kaya rasa.
Untuk harga rata-rata adalah Rp 25.000 per porsi. Cukup kenyang.
Singkat saja tulisan ini. Karena saya masih kekenyangan sambil lesehan di Tahu Gimbal Haji Edy.
Lalu siapa pak Edy ini ?
Konon tahu gimbal adalah makanan yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
Dulunya, tahu yang digunakan adalah jenis tahu yang kopong atau kosong.Tapi makin kesini tahu yang digunakan tahu yang ada dagingnya. Maklum sudah nggak dijajah lagi.