Ada kebaikan dari berbagai hal dalam kehidupan. Begitu pun dengan kehidupan di sebuah kota kecil.
Meskipun fasilitas umum dan tempat-tempat hiburan di kota kecil tidak selengkap dan semeriah kota besar, tapi ada banyak sekali kebaikan yang bisa kita temukan dalam keseharian hidup di sebuah kota kecil.
Kita sering kali menemukan berbagai hal yang menarik dan inspiratif dalam realitas kehidupan sehari-hari dari berbagai tempat dan beragam sosok. Hal-hal itu terkadang luput dari perhatian khalayak, tapi selalu ada jalan bagi hal yang menarik dan inspiratif untuk bisa ditemukan pada kesempatan yang tak terduga.
Tidak jarang satu inspirasi memandu kita kepada penemuan inspirasi lain yang saling berhubungan. Itulah yang kami temukan saat menyantap semangkuk mi ayam bakso di sebuah warung yang berlokasi di sebuah sudut kota di Kabanjahe.
Warung muslim Reza Cakwe, demikian merek warung mi ayam bakso itu. Berlokasi di jalan Samura, Kabanjahe. Jalan itu adalah akses menuju stadion sepak bola Samura, sebuah stadion sepak bola kebanggaan warga Kabanjahe.
Sebelumnya, ada juga sebuah kisah inspiratif lainnya dari waktu yang lebih lampau yang juga berasal dari jalan Samura. Itu adalah kisah tentang ibu Novi yang berjualan nasi uduk dan nasi kuning super murah, hanya Rp5.000 per porsi. Kisahnya bisa dibaca di sini.
Beberapa hari setelah artikel itu ditayangkan pada Desember 2020 yang lalu, saya sempat bertanya-tanya di dalam hati. Ibu Novi yang biasanya setiap hari berjualan nasi uduk dan nasi kuning dari atas mobilnya di pinggir jalan Samura tiba-tiba tidak lagi berjualan.
Ibu Novi dan keluarganya berasal dari Aceh. Rupanya dari penuturan bapak Chandra, pemilik warung muslim Reza Cakwe yang menjual mi ayam bakso ini, ibu Novi dan keluarganya sudah kembali ke kampung halamannya di Aceh untuk merawat orangtuanya yang sudah uzur.
Namun, inspirasi yang membuat saya terenyuh saat meliput kisah ibu Novi pada 2020 silam itu masih berlanjut dari warung muslim Reza Cakwe ini.