"Lebih baik memberi dari pada menerima. Dia yang memberi, tidak selalu memberi dari kelebihannya. Dia yang memberi dari kelebihannya adalah hal yang biasa, tapi yang memberi dari kekurangannya adalah sejatinya sumber kegembiraan yang tidak ternilai harganya. Kita tidak bisa dituntut atas apa yang tidak kita punyai." Tulisan ini salah satu buktinya.
"Hati yang gembira adalah obat." Demikian sebuah ungkapan yang sudah sangat umum kita ketahui. Hati yang gembira menjadi obat bagi jiwa dan raga karena dengannya pikiran dan perasaan mampu mencecap perasaan cukup, kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.
Hormon endorfin berperan penting menumbuhkan hati yang gembira. Hormon ini adalah senyawa kimia yang terdiri dari neuropeptida opioid lokal dan hormon peptida yang membuat seseorang merasa senang dan bermanfaat untuk kekebalan tubuh.
Disebutkan dalam laman wikipedia bahwa efek perasaan senang yang ditimbulkan oleh zat ini bahkan 200 kali lebih efektif dari morfin. Ia menghasilkan perasaan senang dan membangkitkan energi.
Perasaan senang dan berenergi inilah yang merangsang timbulnya zat imunitas untuk kekebalan tubuh. Imunitas atau kekebalan tubuh adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki, diupayakan, dan dijaga pada masa pandemi seperti saat ini.
Mungkin semua orang sepakat bahwa jauh lebih baik bila kita bisa bergembira dari pada bersedih. Namun, yang menjadi masalah adalah tidak semua orang dan tidak selalu mudah mendapatkan kegembiraan sepanjang waktu selama hidup. Lalu, bagaimana caranya untuk kita bisa bergembira? Di manakah kegembiraan bisa didapatkan?
Kegembiraan, Endorfin, dan Coklat
Efek kesenangan dari hormon endorfin seperti zat yang terkandung di dalam es krim atau coklat. Dalam kaitannya dengan fakta itu, kita akan terhubung dengan sebuah ungkapan tentang coklat dari film Forrest Gump.
Kata tuan Forrest, "My mama always said, life is like a box of chocolates. You never know what you're gonna get."
Hidup seperti sekotak coklat, kita tidak pernah bisa mengetahui apa yang akan kita dapatkan. Apalagi hidup di bumi yang tidak melulu dipenuhi oleh coklat, kita tidak bisa memastikan apakah esok hari kita pasti akan bahagia.