Ya, sate Bukit Tinggi adalah merek yang melekat pada kaca gerobak dorong penjual sate ini. Namun, warga kota Kabanjahe sekitarnya lebih mengenal jualan sate ini dengan nama sebutan "sate kuburan." Pasalnya taklain karena penjual sate ini berjualan di depan pintu masuk Makam Pahlawan Kabanjahe.
Kakek Alby mulai berjualan sate Padang di kota Kabanjahe sejak ia berusia 30 tahun, hingga saat ini dia sudah berusia 67 tahun. Ada satu penjual sate lainnya yang juga sudah cukup berusia tua, bernama sate Mak Aciak, yang mulai berjualan sate Padang pada tahun 1981.
Kini kakek Alby mewariskan usaha jualan sate Padang ini ke anaknya. Setelah puas jualan berkeliling di jalan-jalan yang menggunakan nama-nama pahlawan lokal Tanah Karo, kini sate Padang "Bukit Tinggi" betah berlabuh di halaman depan Makam Pahlawan Kabanjahe, yang merupakan salah satu makam pahlawan terbesar di Indonesia itu.
Sesuatu yang lestari dan bertahan lama, pastilah juga membutuhkan etos kerja dan semangat pantang menyerah seperti semangat juang para pahlawan. Sambil menikmati "sate kuburan" ini, kita bisa juga mengenangkan semangat kepahlawanan para pejuang kemerdekaan front juang Tanah Karo, yang raganya terbaring di pusara-pusara bisu Makam Pahlawan Kabanjahe.
Semangat juang mereka masih membekas, salah satunya di gerobak sate Bukit Tinggi ini.
Mejuah-juah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H