Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bergulat di Antara Regangan Hidup Tidak Terdefinisi

4 Mei 2021   23:19 Diperbarui: 4 Mei 2021   23:29 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan saat senja di Puncak 2000 Siosar (Dokpri)

Ini beberapa sisa dari ingatan semalam. Kisah seorang lelaki yang telah menjalani hidup setengah abad, penuh pergulatan batin.

Mungkin sisa usianya tinggal lima, sepuluh, atau lima belas tahun lagi. Bisa juga lebih panjang, atau bahkan mungkin takada sisa waktu lagi sama sekali.

Ia bergulat di antara pilihan menjalani hidup dengan mempertahankan prinsip meskipun taknyaman, dan hidup dengan banyak kompromi agar bisa nyaman. Itu adalah kenyataan yang tersamar dalam batin, yang selalu datang dan pergi silih berganti dalam regangan kehidupan.

Ada satu kenyataan yang tidak terbantahkan, bahwa pria ini kini lebih sering terjerembab kedalam kubangan lumpur ketidaklayakan. Untungnya, masih ada saja tiang awan saat siang untuk berteduh, dan tiang api saat malam untuk menerangi.

Mujur, itu bukan buatan manusia. Pastinya itu diberikan bukan juga karena ia layak menerimanya.

Sebuah regangan tak terdefinisi. Semata-mata karena kemurahan hati dari yang takterihat. Itu saja sudah cukup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun