Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Walking Around Sapo Juma Merek

29 Maret 2021   23:08 Diperbarui: 29 Maret 2021   23:33 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Danau Toba dari Sapo Juma, Merek (Dokpri)

Jalan-jalan di seputaran Sapo Juma Merek. Ini adalah judul sebuah video pendek dari quality time kami yang singkat bersama seorang rekan kerja. Kelelahan mental akibat sebuah situasi kerja yang rutin dengan ruang perjalanan fisik yang semakin terbatas, tentu memerlukan pelepasan agar tidak menjadi penyakit.

Setelah bekerja dengan situasi yang berubah drastis selama setahun akibat pandemi, kita tentu patut juga memberi hadiah untuk diri sendiri, atau bersama dengan orang-orang terdekat di sekitar kita. 

Ketatnya aturan perjalanan akibat penyesuaian di masa pandemi membuat hadiah untuk diri sendiri (self reward) walaupun hanya dalam bentuk jalan-jalan di pekarangan belakang rumah menjadi sebuah pilihan yang patut untuk dicoba.

Sebagaimana dilansir dari Kompas.com (29/7/2020), bahwa Danau Toba atau Geopark Kaldera Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada sidang ke-209 dewan eksekutif UNESCO di Paris pada 2 Juli 2020. 

Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan UGG Council pada konferensi internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok pada 31 Agustus -- 2 September 2019.

Dalam sebuah kesempatan pada jam istirahat, saya bersama rekan kerja menyempatkan diri berkeliling di sekitar geosite Tongging, yang merupakan bagian kecil panorama Danau Toba. Tongging termasuk wilayah Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Adalah Sapo Juma, sebuah tempat yang cocok untuk menenangkan diri dengan pemandangan berlatar belakang hamparan lembah dan Danau Toba, yang dikelilingi perbukitan dengan udara sejuk nan segar. Sapo adalah terjemahan bahasa Karo untuk gubuk, sedangkan juma adalah ladang.

Sebagaimana gubuk di ladang yang merupakan tempat berteduh di kala panas dan hujan, maka dalam ketenangan alam di tempat ini, patutlah jiwa dan raga yang penat sesekali diberikan ketenangan. Tanpa hujan kata-kata, hanya hati dan rasa yang berbicara.

Selamat menikmati, semoga kita bisa berbagi ketenangan yang sama, dalam pemandangan alam yang berbicara dalam sedikit sekali kata-kata. Mejuah-juah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun