Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menggali Nilai Karo Melalui Lagu (3 Jam Bersama H.K. Purba dan Antha Pryma Ginting)

6 Januari 2021   15:27 Diperbarui: 7 Januari 2021   09:03 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pdt. Agustinus P. Purba, STh, MA (Dokpri)


Pada lagu "Erkata Pet-pet" yang memakai aransemen dari Antha Pryma Ginting, ia melakukan perekaman ulang dengan memasukkan nuansa perpisahan. Termasuk tafsiran perpisahan yang diakibatkan oleh karena meninggal dunia, tapi tidak terbatas pada tafsir itu sendiri. Makna perpisahan itu yang diaplikasikan sebagai nafas lagu.


Sejalan dengan penjelasan mama H.K. Purba, perbedaan dalam aransemen ini adalah justru hal yang baik. Seniman-seniman muda Karo sangat baik melakukan perekaman ulang lagu-lagu lawas berbahasa Karo, termasuk lagu-lagu ciptaan alm. Djaga Depari, dengan aransemen yang kaya dan bernuansa milenial. Namun, menjadi penting untuk tetap memakai syairnya yang asli, karena syair itu telah diproses secara utuh pada zamannya.

Mengapa tidak, kalau ada yang bisa mengaransemennya dengan genre musik metal, klasik, atau aliran musik apa pun. Sepanjang makna filosofis syairnya tetap terjaga dan lestari.

Sejalan dengan itu, menurut Antha Pryma Ginting, bahwa di era digital ini, jalan terbaik untuk memajukan karya seni, termasuk lagu, adalah melalui optimasi peran publisher. Masalahnya, apakah organisasi seniman Karo yang ada saat ini sudah mampu membuat publisher yang optimal sendiri?

H.K. Purba dan Strategi Budaya

"Seniman Karo masa kini perlu menciptakan sebuah trend, di mana makna syair-syair lagu Karo yang baik dan bernilai luhur dibuat sampai kepada generasi muda Karo saat ini. Ini adalah suatu strategi budaya, agar nilai-nilai budaya dan filosofi hidup orang Karo yang baik (saat manusia-manusia Karo, alam Tanah Karo, dan seni budaya Karo masih begitu baiknya pada masanya), tetap lestari dan makna pentingnya tetap dapat ditangkap dan dipahami oleh generasi Karo sekarang." (H.K. Purba)

"Kerina lagu-lagu Djaga Depari melodina bernuansa Karo, cocok man kalak Karo, ras cocok imainken salu sarune." Pendapat mama H.K. Purba tentang lagu-lagu Djaga Depari itu bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira menjadi seperti ini "Semua lagu-lagu alm. Djaga Depari melodinya bernuansa Karo, cocok dengan realitas hidup orang Karo, dan cocok dimainkan dengan sarunai."

Ciri khas unik lagu Djaga Depari ini juga bisa menjadi salah satu alat uji untuk pengujian awal berbagai lagu yang nyaris tidak lagi dikenali siapa penciptanya.

Menurut mama H.K. Purba ciri khas unik lagu-lagu Djaga Depari lainnya adalah bahwa semua syair lagunya "mehamat" (penuh hormat, sopan), lembut, tapi juga "mbages perpanna" (dalam maknanya). Unsur-unsur perasaan dalam lagu-lagunya membuat seluruh lagu itu kiranya bermakna dan bersifat universal, dan tidak ada orang, terutama orang Karo yang masih memegang teguh nilai budaya, yang merasa tabu menyanyikannya.

Agar strategi budaya lewat lagu ini bisa terlaksana, menjadi tanggung jawab kita bersama, terutama para seniman Karo, yang mampu menciptakan lagu dan menyampaikan pesan mulia lewat nyanyian, sehingga generasi muda Karo masa kini mampu untuk lebih banyak mendengar tentang Karo. Di sana, dalam lagu lagu Karo yang baik itu, terkandung makna filosofi asali, sejarah, seni, budaya, spiritualitas, dan religiositas yang ikut mengiringinya.

Lagi menurutnya, adalah keliru kalau menuntut pemerintah yang bertanggung jawab penuh untuk pelestarian seni dan budaya Karo. Justru sikap seperti ini akan menjadi cikal bakal mandegnya perkembangan gendang Karo, musik, lagu, kesenian, budaya, dan lagu Karo sebagai satu kesatuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun