Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kasih Putih dalam Telur Kafah Kirana

16 Desember 2020   00:05 Diperbarui: 16 Desember 2020   00:09 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kotkotkotkot, kotekot
Petok petok petok
Hari itu, 13 telur lahir dari rahim induknya
Buah cinta dari 20 hari musim kawinnya

Ketiga belasnya kafah kirana, cantik sempurna
Putih, bersih, meski lahir di tempat suram merana
Mereka pun sebentuk kasih putih
Buah cinta ibu bapaknya

Beruntung, mereka ayam kampung
Ayam petelur dan pedaging mungkin lebih merana
Hidup di kandang mewah, sama-sama berakhir di rongga mulut
Mulut-mulut manusia yang menganga

Hidup tak selamanya soal asal usul dan makna
Tidak pula soal elok atau tidak menjalaninya
Tapi untuk siapa dan bagaimana sesuatu berguna
Mitos melawas tersedia, kenyataan tak lagau nan lengkara

Yang kurang amalnya, pun tak elok lakonnya
Terutama yang suka melawan, tumpas lebih dahulu
Bukankah makin elok, bila hidup terisi penuh yang cantik molek?
Kasih putih bermakna kafah kirana

Telur putih tak melawan, tak juga mengeluh
Bergeming meski diintip, dielus, sesekali dierami
Besok, lusa, atau entah kapan, bisa juga hari ini
Ia tumpas bahkan sebelum menetas

Takada pilu, bagi induknya, apalagi telurnya
Ayam liar di hutan, mungkin lebih bahagia
Meski semuanya tetap akan tumpas pada waktunya
Kasih putih, bahagiamu mungkin meranaku

Catatan:

Kafah: sempurna
Kirana: cantik, molek
Lagau: percuma
Lengkara: mustahil
Malawas: luas, lapang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun