Maka tidak heran bila akar tanaman waru biasa dipakai orang untuk mengobati demam, sebagaimana halnya bunga dan daun kembang sepatu yang juga termasuk kedalam tanaman suku kapas-kapasan, yang biasa digunakan oleh orang-orang untuk bahan mengkompres bila sakit demam.
Itu adalah realitas empirik dalam sudut pandang kesehatan. Namun, tidak kurang, ada juga mitos dan legenda dari berbagai suku tentang kayu Waru, dari yang baik hingga yang terdengar kurang baik.Â
Namun, hal itu tidak akan dibahas di sini. Sekali lagi, karena setiap orang bebas untuk membuat dan mempercayai mitosnya sendiri, dalam kenyataan sekaligus mimpi dari sudut pandangnya sendiri-sendiri.
Apa yang bagiku kenyataan, bisa saja adalah ilusi mimpi bagi yang lain, atau sebaliknya. Tidak sesederhana arti sebuah nama dalam penjelasan Shakespeare. Bahwa meja tetaplah meja sekalipun diberi nama lain, selama tatakan yang ditopang oleh kaki meja mampu menahan benda-benda hingga tampak melayang di udara.
Seperti halnya bunga Monstera, tanaman hias penyejuk ruangan dalam vas, bisa tegak terpisah dalam jarak setengah meter di atas lantai. Itu adalah realitas yang terlihat dalam fungsi sebuah meja.
Atau akar Anuk-anuk itu bisa saja hanyalah gambaran sesosok anjing di atas keset kaki. Namanya juga anjing, lari ke semak-semak atau bergulat di atas keset kaki hanyalah soal biasa. Jari-jari abstrak di atas melihatnya demikian.
Demikianlah seni bisa menjadi jembatan atas berbagai hal yang mungkin dirasa tidak beraturan, tidak umum dan tidak biasa. Sama halnya dengan menggali sebab dalam akar kayu "Anuk-anuk" dan sebuah lukisan abstrak, tidak selamanya seseorang menyukai sesuatu harus dengan alasan.
Memakai logika matematika, sebagaimana dalam operasi perkalian, bahwa perkalian dua angka yang bernilai negatif hasilnya adalah positif.Â
Bila seni kayu surealisme dan lukisan abstrak dipandang sebagai negatif kenyataan dalam mimpi dan realitas empirik adalah positif kenyataan, maka dua mimpi yang dikalikan,.
Dalam hal ini maksudnya adalah impian yang dilipatgandakan melalui perpaduan akar Anuk-anuk yang surealis dan lukisan jari-jemari yang abstrak, mungkin akan menghasilkan senyata-nyatanya realitas yang tampak sebagai sebuah keindahan pada sudut sebuah studio.