Opini publik menjadi terbalik karena pewarta berita pun turut memutarbalikkan fakta. Memang tidak kentara tapi terasa. Walaupun hanya beberapa, tapi sering kali menjadi yang paling sering tersebar kemana-mana.
Sebagaimana dikutip dari bebas.kompas.id (22/05/2020), Portal 4 International Media & Newspapers atau 4imn.com menempatkan Kompas di ranking ke-5 dari 200 surat kabar papan atas dunia. Selain itu, dalam daftar 4imn.com juga tercatat surat kabar nasional Indonesia lainnya dalam jajaran 200 surat kabar papan atas dunia ini, yakni Koran Tempo pada ranking ke-131, dan The Jakarta Post pada ranking ke-180.
Hal ini tentu sesuatu yang cukup membanggakan kita. Rasanya memang benar, bahwa media dengan jurnalisme berkedalaman itu sangat diperlukan untuk mencerdasakan dan mencerahkan masyarakat kita. Jurnalisme berkedalaman tidak sekadar menyajikan berita yang heboh di judulnya, tapi sebenarnya melacurkan fakta dengan prinsip biar salah asal aman atau biar salah asal heboh, dengan kepentingan terselubung di baliknya.
Selamat kepada Kompas. Sebagaimana kompas yang selalu menunjuk arah utara, semoga surat kabar kompas senantiasa semakin sukses dan selalu setia kepada motonya "Amanat Hati Nurani Rakyat".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H