Sang nenek pun memohon kepada burung Gagak yang disangkakan oleh cucunya telah mencuri untuk mengembalikan kapas yang telah ditelannya.
Burung Gagak menjawab: "Aku tidak ada menelannya, kapas itu bisa saja di teras atas rumahmu"
Lalu sang nenek mencarinya ke tempat itu, tapi tidak ada di sana.
Lalu kata burung Gagak lagi: "Mungkin di teras bawah".
Sang nenek kembali mencari ke sana, tapi di situ pun tidak ada.
Burung Gagak kembali berkata : "Mungkin kapas itu ada di atas para-para dapur".
Sang Nenek mencari lagi ke para-para dapur, tapi di sana pun tidak ada.
Lalu, sang nenek berpikir keras, bagaimana caranya membuat kapasnya kembali.
Dia pun meminta bantuan kepada sumpit, katanya : "Oh, sumpit, tolong bantulah aku. Lesakkan anak sumpitmu ke arah burung Gagak itu, karena ia mencuri kapasku".
Kata si Sumpit:Â "Aku tidak mau".
Lalu sang nenek menemui parang, katanya :  "Oh, parang, tolong bantulah aku. Belahlah sumpit itu, karena ia tidak mau melesakkan anak sumpit ke arah burung Gagak. Burung Gagak itu sudah  mencuri kapasku".