Walau dalam narasi tanpa suara,
Semua akan pulang ke rumah pada waktunya
Yang terjadi kemarin,
Yang sedang terjadi hari ini,
Dan yang akan terjadi nanti,
Tidak mengubah penilaianku
Sejauh aku mencintai,
Aku tidak akan pernah melarikan diri,
Sekalipun segudang masalah melingkupi
Kadang penat, kadang jenuh,
Mungkin itu pun hanya sebuah jeda,
Waktu sela mencari jawaban segudang pertanyaan,
Walau jawabnya sering kembali dalam narasi tanpa suara
Biar, bukankah penat, jenuh, pun ciri manusia?
Sebagian hal harus terjadi tanpa diminta
Sebagian hanya percaya bila melihat bukti,
Sebagian lagi bisa percaya tanpa melihat,
Keyakinannya mendahului bukti
Yang yakin, seringkali hanya secuil,
Hanya menjadi bagian kecil,
Tapi tak pernah ia kekurangan hasrat,
Hasrat berbagi keyakinan, bahwa itu benar adanya
Bagi si kecil, berbagi adalah bahagianya,
Sekalipun yang dibagikan hanya keyakinan,
Itu adalah pilihannya
Sekalipun karena hasrat, ia tak pernah kenyang,
Yang terjadi sesudahnya, dirasa tak penting untuk dihormat,
Itu memang pilihan jalan lain,
Tapi ia betul-betul meyakininya
Ia seumpama orang yang berjalan di jalan becek dan berlumpur,
Dungukah ia, saat menempuh jalan itu ketika hari hujan?
Sekali-kali tidak, karena itu tetap jalan terbaik
Walau becek berlumpur,
Itu adalah jalan kembali pulang,
Pulang menuju rumah