Saat masih duduk di bangku SMP di Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pelajaran ekstra pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan yang paling dinanti adalah pelajaran berenang. Selain karena olah raga air ini memang menyenangkan, kesempatan beramai-ramai ke kolam renang bersama dengan teman-teman satu sekolah dari beberapa kelas sekaligus adalah kesempatan baik untuk menambah teman dan kenalan. Maklumlah, namanya juga anak remaja.
Adalah kolam renang Milala, yang beralamat di Jl. Jamin Ginting Kabanjahe, yang merupakan jalan poros yang menghubungkan kota Kabanjahe dengan kota Berastagi dan seterusnya menuju kota Medan. Letaknya yang berada di pinggir jalan lintas antar kabupaten dan antar provinsi, membuat tempat ini sangat strategis dan mudah dijangkau.
Kini ada yang bertambah seiring waktu di tempat ini, walaupun kolamnya masih hanya dua dan sebagian besar kelengkapannya masih sama seperti yang dulu ada ketika pada 1995 dan perlu segera dibenahi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung. Saat ini sudah ada tambahan fasilitas seluncuran dan waterpark walaupun belum lengkap, yang menambah ceria terutama anak-anak yang senang bermain di air.
Dari bang Syafri, yang sehari-harinya bertugas mengurus kedua kolam renang ini seorang diri dan juga menjadi semacam safety guard bagi para perenang, saya diberitahu bahwa kolam renang ini sudah ada sejak tahun 1980-an. Itu mungkin adalah masa-masa ketika saya bahkan belum duduk di bangku sekolah dasar. Praktis sebenarnya kolam renang ini adalah kolam renang untuk umum pertama yang ada di kota ini.
Saat ini memang sudah ada tiga kolam renang lainnya di Kabupaten ini, selain kolam renang yang merupakan fasilitas hotel berbintang yang juga banyak di kota wisata Berastagi tentunya. Salah satunya bahkan berada di ibu kota sebuah kecamatan terjauh dari ibu kota Kabupaten Karo, di Desa Lau Baleng, yang hampir mendekati batas wilayah administratif Kabupaten Karo dengan Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. Sementara itu, yang dua lagi hampir berdekatan lokasinya dengan kolam renang Milala ini.
Apa yang menjadikannya khas sebagai kolam renang untuk umum yang sebenarnya hampir sama dengan kolam renang pada umumnya dalam hal kelengkapan dan fasilitasnya, tentu saja adalah nilai historis yang ada di baliknya. Selain itu, pemandangan alam terbuka yang ada di sekitar kolam renang ini membuat kita memang terasa seperti berenang di alam pedesaan. Lahan di sekitar kolam renang masih luas, yang merupakan lahan pertanian warga yang ditanami beraneka jenis bunga, dan merupakan salah satu komoditi khas desa-desa yang ada di sekitar lokasi kolam renang ini. Di tambah lagi, latar belakang pemandangan Gunung Sinabung yang gagah perkasa, membuat kolam renang ini makin lengkap untuk disebut sebagai kolam renang terbuka untuk umum.
Benarlah sesuai preambule konstitusi negara kita, bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, liburan santuy pun adalah hak segala bangsa di Kolam Renang Milala.