Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Argumen Cerdas Pascal atas Taruhan Keyakinan dalam Gagasan tentang Teofilus

8 Desember 2019   01:06 Diperbarui: 8 Desember 2019   13:42 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, adalagi contoh pandangan yang entah pro atau kontra terhadap ateis dari Homerus, yang mengatakan "Ketika tidak bisa membuktikan bahwa Tuhan ada, pada saat yang sama kita tidak dapat membuktikan bahwa tidak ada dewa-dewa."

Keluar dari segala perdebatan akan hal itu, ada sebuah argumen cerdas dari Blaise Pascal untuk bisa percaya kepada Tuhan. Itu adalah semacam taruhan yang baik tentang keyakinan religius, yang diajukan Pascal dalam Pensees, yang terbit setelah kematian Pascal pada 1670 Masehi.

"Ketika meragukan eksistensi Tuhan, apa yang kita lakukan?" tanyanya membuka tawaran. Dia menawarkan sebuah spekulasi jawaban yang singkatnya bisa disebut sebagai kebodohan untuk tidak bertaruh tentang keberadaan Tuhan, sebagai berikut:

  • Jika memilih percaya bahwa Tuhan ada dan ternyata benar ada, maka kita akan menikmati kebahagiaan abadi. Sebaliknya, jika kita salah, bila memang tidak ada, kita hanya kehilangan sedikit
  • Jika memilih tidak percaya bahwa Tuhan ada dan ternyata benar tidak ada, maka kita tidak kehilangan apapun, juga tidak memperoleh banyak. Sebaliknya, jika kita salah, bahwa Tuhan benar ada, kita akan mengalami kehilangan luar biasa. Dalam keadaan paling baik, kita akan kehilangan kebahagiaan abadi. Dan dalam keadaan paling buruk, kita akan menderita kutukan abadi.

Pascal tidak memberikan penegasan, namanya juga taruhan. Petaruh bebas untuk menentukan pilihannya. Pascal hanya memberikan deskripsi kemungkinan-kemungkinan. Bukankah dengan cara-cara seperti itu juga cara kerja para filsuf dan relativis? Tapi Pascal membeberkan kemungkinan- kemungkinan yang masuk akal terkait keyakinan religius.

Blaise Pascal adalah matematikus dan filsuf Perancis. Ia adalah orang yang cerdas, tapi bukannya tanpa cacat. 

Dengan semangat yang sama dengan Frederich Nietzsche, kira-kira ia menyampaikan bahwa "Ia tidak dapat percaya kepada satu Tuhan yang ingin dipuji sepanjang waktu. Jika ada satu yang seperti itu, Dia sekiranya harus menyetujui penghormatan karena akal budi, bukan penyembahan karena ketakutan buta."

Sebagaimana Yuval menutup Homo Deus dengan menyatakan bahwa ia tidak menghakimi kenyataan, tapi hanya seorang sejarawan yang memberikan gambaran fakta sejarah. 

Dengan demikian orang yang tidak setuju dengan arah buruk kecenderungan perjalanan sejarah yang mungkin muncul di depan, maka ia turut bertanggung jawab untuk menghentikan agar itu tidak menjadi kenyataan nantinya.

Maka, bila memang benar bahwa manusia adalah makhluk pencinta, "Homo Amor", sebagaimana konsep gagasan tentang Teofilus, maka harusnya memang sudah menjadi kodrat manusia untuk tidak bisa tidak mencintai Tuhan lewat tindakan cinta yang nyata kepada sesama. Kalau tidak demikian, mungkin tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

Tulisan ini terinspirasi dari cerita film Robin Hood, dimana Kardinal dan Sheriff of Nottingham terlibat dalam sebuah konspirasi untuk mengkhianati raja dengan membiayai pasukan tentara bayaran yang dibayari dengan uang hasil rampasan dari masyarakat. 

Dalam sebuah adegan, Kardinal yang dimuliakan di rumah ibadah, bahkan sama berkuasanya dengan seorang Duke, mengancam jabatan Sheriff, karena dianggap gagal mengamankan kekacauan dan perampokan-perampokan yang dilakukan oleh Robin Hood, yang semakin mendapat simpati rakyat yang tertindas oleh penguasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun