Barangkali, pada masa kini ada makna tersirat dalam frasa Sigantang Sira, sebagai trade mark paten milik keluarga itu. Dia diniatkan menjadi garam yang memberi rasa sedap, mencegah pembusukan dan mengusir ular berbisa (kesan buruk) dalam sudut pandang pariwisata.
Bukankah, sebagian hal yang membentuk citra pariwisata adalah soal nilai dalam pelayanan transportasi dan akomodasi yang terintegrasi? Semoga demikian halnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!