Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengorbanan di Buluh Awar dan Kisah Winnie the Pooh, Renungan Menyambut Paskah

18 April 2019   02:37 Diperbarui: 19 April 2019   09:41 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Christopher Robin (Foto: mamibuy.co.id)

Tuhan kap cilinggemenndu
'Di Ialah penalemenndu
Ku japa pe senang me kam

Ku Ia min tetap
I t'rang ras i gelap
Rusur-usur, Ingetkenlah
Man kami kang
Di man Dibata 'rtoto kam

Syair lagu dalam Bahasa Karo ini, bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih maknanya sebegai berikut:

"Pergilah engkau dalam Damai Sejahtera"
Tuhan memberikan berkat kepadamu,
Malaikat yang akan memeliharamu,

Tuhanlah tempat perlindunganmu,
Berharaplah hanya kepadaNya,
Kemana saja engkau akan diberikan kelegaan,

Berharaplah senantiasa kepadaNya,
Dalam senang atau susah,
Ingatlah akan kami juga senantiasa,
Bila engkau Berdoa KepadaNya

Syair lagu yang digubah oleh Pdt. M. Joustra ini menjadi sebuah nomor lagu rohani dalam buku himpunan nyanyian liturgi di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), yang disebut Kitab Ende-Enden GBKP, nomor 105.

Setiap menyanyikan lagu ini, akan membawa jemaat meresapi kenangan akan tulusnya pelayanan para misionaris, pembawa kabar baik, termasuk Pendeta Wijngarden yang meninggal di Buluh Awar karena serangan disentri. Ia dan yang lainnya meninggalkan kenyamanan Eropa, kampung halamannya, untuk sebuah misi cinta kasih bagi orang-orang Karo, mulai dari pedalaman Buluh Awar.

Hari ini, 129 tahun yang lalu, 18 April 1890, Kabar Baik itu menjangkau orang Karo di Buluh Awar. Tanggal ini juga, sekaligus diperingati sebagai hari ulang tahun pelayanan bagi anak-anak sekolah minggu, yang di GBKP dinamakan sebagai Kebaktian Anak/ Kebaktian Remaja (KA/KR).

Terkait dengan pelayanan terhadap anak-anak, mengutip dialog Alice Nou, pengasuh Chritopher Robin (karakter dalam Winnie the Pooh), dengan Daphne Milne yang adalah ibu kandung Chris, bahwa Christopher kecil bukan menginginkan uang yang banyak atau ketenaran dari hasil penjualan buku-buku ayahnya, melainkan kasih sayang dan waktu berharga untuk bisa bersama ayah dan ibunya.

Daphne memprotes kritikan Alice, bahwa ia sebagai ibu kandung pasti lebih tahu apa yang baik bagi anaknya, dibandingkan pengasuhnya. Tapi Alice dengan sarkastik menjawab: "Kalau hanya untuk beranak, lembu juga beranak, nyonya." Maka terdiamlah Daphne, karena ia menyadari walau berat mengakui, bahwa Chris kecil justru lebih merasakan kasih sayang dari pengasuhnya, bukan dari orang tuanya yang lebih dianggap Chris kecil sebagai "manajernya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun