Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Penasihat yang Bijak Menjadi Cermin Sejarah

1 November 2018   17:45 Diperbarui: 3 Mei 2020   00:37 2932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Rumah Adat Karo di Jl. Abdul Kadir Kabanjahe (dokpri)

Ratu berkata: "Selamat kepada kaisar, karena ada kaisar yang bijak, barulah ada pejabat seperti Wei Zheng yang berani menyampaikan nasihat-nasihat kepada kaisar." Mendengar kata-kata ratu maka kaisar berubah dari marah menjadi gembira karena dipuji sebagai kaisar yang bijaksana. 

Terlihat jelas bahwa nasihat seorang istri sangat penting bagi suami. Seandainya ratu berkata yang tidak baik tentang Wei Zheng, mungkin sejarah pemerintahan Dinasti Tang yang bijak akan berakhir sampai di sini.

Kejayaan sebuah keluarga atau bahkan sebuah dinasti kekaisaran mutlak memerlukan dukungan dari banyak pihak supaya terwujud. Dalam keberhasilan seseorang pada perjalanan hidupnya, terdapat banyak orang di sekelilingnya yang ikut berjasa. Kaisar Tang bukan saja memiliki Wei Zheng yang bijak, tetapi juga ratu yang bijak dan pejabat-pejabat bijak lainnya yang bersama-sama membantunya.

Saat Wei Zheng wafat, Kaisar Tang berkata pada saat pemakamannya bahwa dia sebagai kaisar memiliki tiga buah cermin dalam hidupnya. Cermin pertama adalah cermin dalam arti sebenarnya untuk memastikan bahwa ia berpakaian dengan rapi, cermin kedua adalah sejarah guna memastikan apakah ia telah memimpin dan mengurus negara pada masanya dengan benar, dan cermin ketiga adalah manusia melalui nasihat-nasihatnya untuk memastikan agar ia dapat segera memperbaiki kesalahan-kesalahannya.

Kisah Dinasti Tang adalah cermin sejarah bahwa hanya kaisar yang bijaksana, yang sangat menghargai dan menyayangi pembantu-pembantunya, yang kompeten dan bijak, yang akan mampu memenangkan kepercayaan dari para pembantu-pembantunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun