Mohon tunggu...
Teofilus Ricky
Teofilus Ricky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lingkungan dan Partisipasi Pegeseran Kepentingan dari Konsep Ganda

23 Mei 2016   11:49 Diperbarui: 23 Mei 2016   12:11 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sejak meningkatnya kesadaran tentang lingkungan hidup pada akhir 1960an dan awal 1970an memunculkan lingkungan dan partisipasi yang merupakan dua aspek sama berhubungan erat dengan ‘green discontent (ketidak puasan penghijauan)’ selalu ada dua aspek dari tangan ke tangan yang berhubungan dengan green discontent: protes selalu menyangkut beban lingkungan hidup dari perencanaan keputusan, dan cara dalam menegambil keputusan.

Peran politik dibelakang ‘green discontent’

Green discontent pada awal 1970an merupakan bagian dari kritik public yang lebih luas: kritik berfokus pada sistem kapitalis dan peran pemerintah dalam mempertahankan ketidak setaraan. Panggilan untuk politikus institusi kapitalis demokrasi pemerintahan, dan emansipasi kelompok tertekan yang ditafsirkan dalam pendapat radikal untuk partisipasi lebih dalam hampir semua bagian dari masyarakat: gereja dan serikat buruh, di universitas dan dalam politik. panggilan untuk merubah struktur sosial dan keterlibatan yang lebih aktif dari masyarakat, anggota, coordinator pekerja, pelajar dan lain-lain. Dalam proses pemuatan keputusan, yang akan didengarkan kapan saja.

Partisipasi di tegakkan dan secara bertahap dilembagakan

Sekitar 1970an banyak bangsa barat dihadapi rangkaian konflik lingkungan. sebenarnya setiap negara eropa merupakan bagian yang memiliki daftar nasional dan kadang internasional, pertarungan bidang lingkungan yang menunjol terdaftar fari 1970an dan 1980an, seperti yang dilakukan USA, Canada, dan Jepang. Yang bentuknya amat sangat kuat seperti polusi udara atau air terkhusus sumber industry (London, Liege, Lake Tahoe), disamping lingkungan sesekali (The Torrey, Canyon in Brittany, Seviso, dan Bhopai) dan kadang-kadang pembentukan bisnis baru (progil in Amsterdam dan khususnya seluruh (yang berpotensi) lokasi penenaman nuklir) perluasan atau pembuatan infrastruktur baru ( Frankfurt, Tokyo). Banyak dengan masalah tersebut tetaplah dipelajari dan diseskripsikan dalam cara yang sering berubah khususnya di Castells (1974), Gladwen (1980), Blowuns (1984) dan banyak lagi. Dua aspek green discontent yang terdapat pada mereka: protes dikalangan warga, warga setempat, pergerakan kelingkungan hidupan dan lawan lain selalu berhubungan untuk meremehkan efek lingkungan hidup dari tindakan perselesihan, dan karakter demokrasi yang kurang dalam proses pembuatan keputusan mengenai tindakan isu.

Energy nuklir: percobaan kasus dan hambatan cara partisipasi lebih

Pelebaran persediaan kemungkinan untuk partisipasi political yang belum berarti penyisihan dari ‘Green Discontent’ seperti yang ditunjukan diatas, beberapa kelompok berdebat untuk tindakan radikal lebih dalam administrasi masyarakat, setelah semuanya memperluas partisipasi dalam proses pemberian ijin untuk aktifitas tertentu atau industry yang tidak berpartisipasi otomatis level tinggi.

Bagian pertama tetap harus dilihat persis apa pengaruh sebenarnya jika partisipasi jadi, dan kedua, disarankan tetap hanya masalah pengambilan keputusan pada level bisnis individu atau cabang mereka, dan tidak hanya resiko lingkungan hidup yang terlibat untuk seluruh cabang industry. Masalah energy nuklir menggambarkan masalah dimana saja di Eropa. Energy nuklir dalam umum dan pendirian terencana dari penempatan kekuatan nuklir atau penanaman tertentu nuklir lain, menuntut kontrafersi politik ganas di barat Eropa dan pertarungan fisik yang sedang berjuang keluar antara gerakan lingkungan hidup dan polisi. Sekarang, 15 atau 20 tahun kemudian, kita mampu menyusun keseimbangan dari efektifitas semua tindakan tersebut dan protes.

Beberapa negara sebenarnya menurunkan ide energy nuklir langsung, semua karna mereka memiliki sumber energy lain yang memadai, yang lain hanya menyikat kesamping demonstrasi dan, khususnya dalam daerah militer dan teknologi mengambil resiko berat dalam rencana energy nuklir. Namun, energy nuklir menjadi beban alasan negara Eropa melakukan eksperimen dengan pembuat keputusan scenario partisipatif ditingkat nasional.

Efek dari bentuk baru partisipasi

Sejak kembali jauh ke 1970an, penelitian yang sudah dilakukan dalam (terencana dan tak sengaja) dampak dari alat baru untuk partisipasi lebih dalam kebijakan lingkungan, kebijakan mengenai tempat dan daerah asosiasi lain kerjakan. Pertama dari semuanya, penelitian tersebut sudah mengkinfirmasi bahwa ada alat baru, meskipun semua niat baik, gagal mengarahkan lebih atau partisipasi politik yang lebih baik. Kedua, perangkat baru dari alat partisipasi gagal menyeimbangkan mekanisme partisipasi komulatif: individu dan kelompok sudah memiliki keterlibatan politik, oleh kepentingan kebijakan, status, ilmu pengetaahuan, keakraban dan lain-lain. Ketiga, sudah dilakukan dengan jumlah yang terbatas pengaruh aktual dari kesempatan baru partisipasi dalam proses pembuat keputusan. Dalam kata lain: ketika partisipasi politik sudah dan tetap ‘diterima’ oleh demokrasi representative sebagai tambahan, itu tidak terlihat sebagai pembetulan, apa lagi sebagai pengganti. Kesimpulan lain penelitian dari dampak bentuk baru partisipasi yang terkait efek yang tidak disengaja daripadanya, khususnya dampak dalam peran dan strategi dikejar oleh pergerakan pemerintah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun