Penulis ingatkan kembali, bahwa Kota Semarang adalah Ibukota dan pintu gerbangnya Provinsi Jawa Tengah. Karena itu, harus terus berupaya agar penampilannya tidak ngisin-isini. Apalagi, Kota Semarang ini menjadi salah satu destinasi dari 4 (empat) destinasi unggulan pariwisata nasional di Jawa Tengah, yaitu : destinasi wisata Semarang-Karimunjawa, Solo-Sangiran, Borobudur-Yogyakarta, dan Cilacap-Pangandaran.
Oleh karena itu, potensi unggulan wisata yang ada di Kota Semarang ini perlu terus kita tata, apakah itu wisata alam, wisata budaya, wisata religi, wisata desa atau desa wisata, maupun wisata kuliner. Sebab, jalan tol Semarang-Solo sudah tersedia, maka Kota Semarang menjadi tujuan utama investasi dan pariwisata selain Kota Surakarta dan Yogyakarta.
Ini nyata, sehingga seluruh masyarakat Kota Semarang harus gumregah nyambut gawe menata Kota Semarang sampai ke pelosok kelurahan supaya memberi daya tarik bagi investor dan wisatawan.
Kita selalu butuh sosok-sosok pariwisata yang ramah, terbuka, suka menolong, dan toleran sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.
Kawasan Baru
Relevan di sini, maka kemudian warga perlu didorong dan gerakkan untuk bangkit dan terus melakukan karya inovasi menata Kota agar tidak lagi kumuh, rob dan banjir, tetapi menjadi molek dan memberi daya tarik mengesankan bagi Saudara kita maupun wisatawan yang berkunjung, agar betah tinggal dan kembali singgah di Kota Semarang yang kita cintai.
Fasilitasi beberapa pemenuhan kebutuhan infrastruktur wisata, contohnya seperti ketersediaan jalan tol Semarang-Solo, Tersiapkannya Bandara Ahmad Yani Semarang, Modernisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pembangunan Waduk Jatibarang, Normalisasi Kali Banjirkanal Barat dan Timur.
Selain itu, juga Pembangunan Kolam Retensi untuk mengurangi rob dan banjir Kota Semarang, itu langkah riil komitmen saya untuk membantu kesulitan dalam membangun Kota Semarang. Termasuk pembangunan Double Track jalur Kereta Api.
Demikian pula pembangunan Pasar tradisional. Itu semua penting dilakukan agar Kota Semarang semakin maju, tidak kumuh, kepenak disawang dan rakyatnya sejahtera. Kemajuan-kemajuan yang telah berhasil kita torehkan, janganlah kita nodai dengan langkah-langkah yang kontra produktif, yang justru akan membuat kita berjalan mundur.
Tatanan kehidupan yang sudah bagus, jangan kita rusak dengan perilaku yang dapat memancing amarah dan merusak persatuan dan kesatuan, hanya karena mengejar kepentingan sesaat yang bersifat pribadi dan kelompok. Budaya Pancasila, yen ana rembug di rembug, itulah implementasi Sila ke-4 Pancasila, mari kita kembangkan dengan baik.
Jadi, Jangkar segitiga ABG mesti bersatu membangun Kota Semarang. Jangan ada yang melakukan langkah-langkah spekulasi ataupun tindakan yang menghambat jalannya pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kota Semarang. Situasi dan kondisi Kota Semarang yang sudah baik dan kondusif ini, saya minta kita jaga bersama agar jangan sampai goyah oleh kepentingan-kepentingan sepihak dan bersifat sesaat yang tidak menguntungkan bagi masa depan Kota Semarang.
Mari, kita wujudkan Kota Semarang yang gilar-gilar, nyaman, sejuk, dan ngangeni, dengan "sedikit bicara dan banyak bekerja". Jadi, kalau kita mau maju, resepnya kerja -- kerja -- dan kerja.