Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kaum Muda Jangan Genit

28 Agustus 2020   17:17 Diperbarui: 28 Agustus 2020   17:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia yang maju, makmur, beradab dan bermar-tabat tentu bukan pekerjaan yang mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Indonesia Emas 2045 butuh perjuangan keras, semangat pantang menyarah dan tidak putus asa. Harus ada peran serta seluruh komponen bangsa, tak terkecuali para pemuda.

Sudah seharusnya pemuda mampu memainkan peran dalam pembangunan, baik sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan.

Masih di medio Agustus bulan merdeka. Maka mari kita menjaga nyala mimpi pendahulu kita dengan energi baru, spirit baru dan harapan baru menuju Indonesia Emas 2045. Terus berkreasi dan berinovasi untuk solusi bagi persoalan bangsa ini.

Saat ini Indonesia menghadapi berbagai persoalan. Baik itu isu pandemi covid-19, kesehatan, ekonomi, pangan, kedaulatan energi, dll. Belum ada solusi yang bisa benar-benar mengatasinya.

Karena itu, diperlukan inovasi teknologi atau sistem baru yang bisa menjawab tantangan yang ada, salah satunya melalui penelitian di perguruan tinggi.

Bangsa ini butuh hasil riset dari perguruan tinggi untuk bisa diaplikasikan. Siapa yang bisa menemukan metodologi yang berhasil, patut kita tawarkan pada pemerintah. Siapa yang punya teknologi tapi tidak pernah dipakai, sudah waktunya kita sorongkan kepada negara.

Kita patut menyayangkan jika sampai hari ini masih ada hasil penelitian yang belum dimanfaatkan karena tidak dilakukan hilirisasi ke industri atau karena terkendala urusan administratif saat mengurus perizinan. Kita berkeyakinan, pemerintah berkomitmen untuk mendukung setiap karya inovasi perguruan tinggi agar dapat dihilirisasi. Saat ini kita seringkali lebih disibukkan dengan perang pendapat.

Kita mau bikin pembangkit listrik dari nuklir tapi orang bilang nggak boleh nanti ini nanti itu. Semua dibilang tidak boleh akhirnya kita tidak melakukan apapun. Kita sering kali dilemahkan bukan dengan militer, tapi dengan ideologi yang akhirnya kita nggak punya apa-apa.

Bicara inovasi, maka bukan sekedar bicara kebaruan saja, tetapi juga unsur kebermanfaatan, memberikan solusi, berkesinambungan dan kompatibel dengan sistem di luar dirinya.

Mahasiswa dan peneliti telah banyak menorehkan prestasi atas inovasi yang diciptakan. Ini layak diparesiasi. Ada banyak kemampuan yang bisa diciptakan sehingga menjadi kekuatan yang besar.

Untuk menjadi kekuatan yang besar kita terus men-dorong adanya kerjasama yang baik antara siswa, dosen, periset, industri atapun para sponsor agar karya inovatif tersebut bisa dihilirisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun