Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Giring Nyapres 2024, Siapa Takut?

26 Agustus 2020   14:39 Diperbarui: 26 Agustus 2020   15:06 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak ada yang salah dengan keputusan Giring untuk maju ke gelanggang nyapres 2024. Ketetapan hati untuk kepentingan negeri, rasanya tak pantas dicibir apalagi di-nyinyir-in, senyinyir sosok Bu Tedjo dalam film pendek, "Tilik." Stop nyinyir mulai sekarang, karena di negeri ini sudah banyak orang yang suka bersikap dan berbuat nyinyir.

Langkah Giring merupakan bagian jaminan hak setiap warga negara untuk dipilih dan memilih. Hal itu dijamin oleh regulasi mulai UUD 1945, maupun UU pemilu. Giring menjadi fenomenal, kala minimnya barisan muda berani lantang nyapres.

Dia genial dan berani berbeda (different), sekaligus mematahkan alibi kamu muda yang harus beroleh restu dari tetuanya. Acap kita lihat, kala anak muda yang hanya akan maju dalam percalonan tertentu yang dibentak oleh senior atau tetua langsung mlempem, lari tunggang langgang mencari keselamatan dan garis aman, jika masih mau survive.

Giring juga sekurangnya ingin membawa pesta demokrasi episode tersebut lebih berwarna, tak cuma tertua yang berlaga. Karena tak ada jaminan saat negeri ini ke depan dipimpin oleh para tua atau sebaliknya para muda. Nasib dan masa depan bangsa, siapa yang tahu? Namun dengan tetap mengusung optimism, barusan muda ini memang bukan saja mencari panggung tapi harus betul-betul menguasai panggung Indonesia.

Sekali lagi, Giring ingin membuktikan pada Soekarno, ketika diberikan 1 pemuda ia bakal sanggup mengguncang dunia, ketimbang 1000 orangtua yang harus mencerabut Semeru dari akarnya.

Untuk itulah, sebagai induk semang, ibu kandung, parpol PSI sudah seharusnya bahagia dan bangga punya kader seperti Giring. Terpenting ia maju dulu, soal kalah dan memang itu urusan nanti. Jika Tuhan berkehendak, siapapun tak ada yang mampu membelokkannya. Hanya dua huruf, yakni kaf dan nun.

Sebagai anak muda, Ia pun bukan penebar pesona, tapi lebih pada fakta empirik. Tak ada puja-puja dan mantra, tapi hanya tekad, effort dan mimpi besarnya yang menuntun ke jalan nyapres ini.

Layak kiranya jekak giring menjadi penanda bangkitnya pemuda kekinian, dan tanpa basa-basi ia sekurangnya bakal banyak followernya atau menjadi role model anak milenial.

Giring adalah representasi anak muda, Ia layak dicapreskan, namun barangkali beklum tentu Ia tak cukup layak untuk dipilih menjadi Presiden.

Tak penting berandai-andai, terpenting adalah suara rakyat, coblosan rakyat. Rakyatlah yang paling berhak memberi assessment, apakah Giring layak dicalonkan sekaligus dipilih memimpin negeri ini. 2024 bersaksi. Rawat mimpi-mimpi kita, rawat Indonesia.

Pesan moral terdalam dalam konteks anak muda lainnya yang berminat nyapres 2024, sekurangnya tetap focus merawat kebhinekaan, karena negeri ini berdiri juga atas gotong royong dari beragam sedulur yang bermuasal dengan berbagai latar belakang yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun