Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Sunan Kalijaga buat Kita

24 Juni 2020   17:07 Diperbarui: 24 Juni 2020   17:19 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah tak diragukan lagi, kekuatan dan jasa anak muda atas pejuangan merebut kemerdekaan dari kolonial. Fakta ini membawa ingatan kita pada masa perang kemerdekaan. Kita merindu pada sosok muda, seperti Daan Mogot, Margonda, Slamet Riyadi, Sudirman, dll, yang menggenggam teguh ke-Indonesia-an nya.

Pandemi covid-19 kini menjadi momentum anak muda untuk merevitalisasi spirit dan sikap kebangsaan di tengah ragam terpaan radikalisme, terorisme, intoleransi, narkoba, kemiskinan maupun persoalan lainnya yang mengalun.

Anak muda, kini tak perlu merasa paling benar, tak layak merasa yang paling baik, tak penting yang merasa paling bisa, tak tepat merasa paling berjasa, tapi anak muda harus paling bisa merasa bukan merasa bisa. Rasanya bukan eranya lagi, sok-sokan merasa paling jago dan paling dibutuhkan. Semua punya hak dan kewajiban yang sama, sehingga perlu merasa memiliki bersama atas segenap tumpah darah kita.

Kita perlu menghormati dan menghargai atas sikap politik, latar belakang etnis, agama dan sosial budaya, saling berbagi, pilantropis dalam membantu sesama. Inilah pesan moral esensi toleransi. Tidak elegan nampaknya saling sikat dan sikut pada kawan sendiri, pada saudara sendiri, pada anak negeri sendiri bahkan terhadap siapapun warga negara ini tanpa memandang curiga. Inilah kebersamaam, bersilang doa dan merawat cita-cita luhur bangsa.

Meng-Indonesia-kan anak muda harus makin kuat, bersatu padu dan maju.  Tak boleh kita biarkan bangsa ini tercerai berai. Tidak boleh kita biarkan bangsa ini saling menyalahkan dan menghujat satu sama lain, apalagi berlindung di bilik Netizen. Kita bersaudara tanpa sara. Mari sami tabayun atas informasi atau berita apapun yang beredar di publik.

Sembari terus merekatkan persatuan kesatuan dan kebersamaan guna mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Penting bagi anak muda memperkuat kepedulian dan kesalehan sosial serta bergotong royong mengatasi soalan di depan mata, yakni pandemi covid-19. Pada anak muda, termasuk pelajar, santri, mahasiswa mesti berjuang mengatasi PR bangsa. Apa yang bisa anak muda sumbangkan pada bangsa, jangan mengharap apa yang disumbangkan bangsa kepada anak muda.

Anak muda hari ini adalah kaum yang riang dan berani menghadapi segala perubahan domestik maupun luar. Jika dulu kita mengenal jasmerah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah) atau jas hijau (jangan sekali-kali menghilangkan jasa ulama), maka tidak berlebihan jika hari ini kita tak pernah sedikit pun meninggalkan jasa anak muda. Disadari atau tidak, era globalisasi telah menerjang hampir seluruh sendi kehidupan. Anak muda sebagai agen perubahan harus mampu mengantisipasi gelombang pengaruh globalisasi.

Anak muda harus melibatkan diri secara aktif untuk membawa bangsa ke arah kemajuan. Barometernya adalah seberapa jauh bangsa ini mampu menahan efek buruk dari persoalan dunia tersebut sehingga mampu bangkit berdiri sama tegak dengan negara-negara lain dalam dinamika kehidupan internasional.

Kemiskinan masih mengoyak, tantangan global maupun bonus demografi juga masih mengintai, untuk itu santri harus menyiapkan diri, mengakselerasi kompetensi. Jangan sampai penduduk usia produktif justru menambah jumlah pengangguran. Oleh karena itu, sejalan dengan peningkatan wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme, kita juga harus dorong amak muda punya jiwa kewirausahaan guna memciptakan kemandirian.

Kesadaran dan semangat membangun sumber daya anak muda yang ahli, terampil dan profesional oleh seluruh elemen negeri ini, semakin penting untuk mendorong dan memperkuat pertumbuhan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, bonus demografi harus dapat dioptimalkan anak muda agar menjadi solusi kontruktif pertumbuhan ekonomi bangsa.

Negara hadir mernyematkan pengakuan atas perjuangan para muda. Masyarakat memberikan apresiasi besar pada keikhlasan mereka dalam pengabdian bagi ibu pertiwi. Maka selanjutnya, kaum muda hendaknya dapat terus memberikan sumbangsih pemikiran dan perjuangan untuk masyarakat, bangsa dan Negara. Barisan muda harus terus mengambil peran bagi kemajuan republik ini. Bukan besar kecilnya peran yang bisa diberikan, tetapi bagaimana bisa mengembangkan semangat untuk memberikan  terbaik bagi bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun