*Renjana1
Duhai Mina, perempuanku...
Yang semalam aku lupa menyebutnya dalam doa
Sebab aku takut engkau terlalu lama menungguku berdiri di balik pintu
Kegelisahanmu membuatku bergegas melipat sajadah
Di saat bibir manismu berbisik mesra
Pertanda malam kian sunyi dan suram
Duhai Mina, perempuanku...
Begitu keramaian yang bising seperti malam-malam sebelumnya
Kita masih larut dalam belaian angin dan dzikir hujan
Membalut asmara dan rindu yang tak hengkang dari sesak dadaku
Kita dapat simpulkan dari percakapan kita Mina,
Bahwa kita sedang di landa rindu
Duhai Mina, perempuanku....
jelas aku tak mampu membohongi bahasaku sendiri
bahasa yang tediam dalam perjalanan waktu yang begitu panjang
dan serumpun kalimatku akan menjadi susunan lagu
yang akan terdengar pelan di sepertiga malam...
Duhai Mina, prempuanku...
Aku mebelaimu dalam lirih doa
sedang dirimu masih begitu tetap setia menunggu
sampai hujan itu akan tiba di ruas tanah halaman kita berdua
*Yogya, 09 Maret 2015
*SK Café
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI