Mohon tunggu...
Faradiba
Faradiba Mohon Tunggu... Konsultan - Narasi - Politik

Kumpulan tulisan poliik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Airlangga Hartarto Jelaskan Makna Filosofis Kirab Budaya Yaa Qowiyyu

26 September 2022   10:35 Diperbarui: 26 September 2022   10:56 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Biro KLIP Kemenko Perekonomian

Untuk ikut serta menjaga tradisi dan menghormati budaya warisan leluhur, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkesempatan menghadiri Kirab Budaya Gunungan Apem, Haul Kyahi Ageng Gribig, hingga merayakan acara puncak Saparan Apem Yaa Qowiyyu yang dibagikan kepada puluhan ribu warga yang diselenggarakan  di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Menko Airlangga menuturkan, tradisi pembagian apem merupakan inovasi strategi dakwah unik yang dilakukan Kyahi Ageng Gribig dengan membagikan apem kepada masyarakat sembari membaca wirit yaa qowiyyu. Tradisi ini mengandung nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman garis perjuangan bagi masyarakat dalam mengemban amanah.

"Nilai yang diajarkan Kyahi Ageng Gribig senantiasa menjadi nilai bagi kita karena apem sendiri mempunyai filosofi, yakni A untuk akar sejarah yang kuat guna menjaga tradisi budaya dan warisan pahlawan bangsa, P untuk persatuan dan kesatuan guna menjaga dan menanamkan nilai toleransi, kerukunan, dan kebhinekaan, E untuk ekonomi kerakyatan sehingga pembangunan ekonomi harus ditujukan untuk kesejahteraan rakyat, dan M  untuk masyarakat maju, beragama, berakhlakul karimah, dan maju secara ilmu pengetahuan," tutur Menko Airlangga.

Tradisi ini pada awalnya mulai dilakukan Kyahi Ageng Gribig guna memberikan motivasi kepada masyarakat dalam mengamalkan kebajikan berupa sedekah kepada sesama sehingga mendorong terciptanya masyarakat yang damai dan saling peduli.

Hingga kini, budaya sedekah tersebut tetap dijalankan masyarakat dan terlihat melalui pembagian sekitar hampir 5 ton apem yang merupakan hasil sumbangsih masyarakat dari berbagai wilayah. 

Selain itu, antusiasme masyarakat dalam memperebutkan pengambilan apem memiliki filosofi bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan diperlukan usaha yang keras untuk mendapatkannya, sehingga masyarakat diajarkan untuk dapat meningkatkan tekad dan ikhtiar dalam mencapai hal yang diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun