Saya senang sekali keliling ke negara manapun nyetir mobil sendiri. Kenapa ?, karena bisa 'blusukan'kemanapun sesuka hati untuk menyaksikan apapun yang tidak pernah ditulis di Majalah Pariwisata. Background saya sebagai wartawati memang suka 'blusukan' dan bertanya mencari informasi ke penduduk lokal. Bosan saya saat membaca tulisan tulisan di website dan majalah pariwisata yang 'Itu Itu Saja' dan umumnya hanya terkagum kagum keindahan. Percayalah, majalah Pariwisata atau website itu ditulis dari 'Sudut pandang penulis yang terkagum kagum karena baru pertama kali menyaksikan' atau 'Sudut pandang penulis yang dibayar khusus untuk mempromosikan obyek wisata tertentu keseluruh dunia'.
Memasuki Jembatan Itchen Harus Siap Siap Melempar Uang Logam
Kali ini saya buka wawasan anda tentang UK dan saya mulai dengan cara menyewa mobil di Portsmouth. Saya pilih Europcar karena lokasinya sangat dekat sekali dengan rumah saya. Tata cara sewa mobil sama saja dan sudah pernah saya tulis dengan judul :
Sewa Mobil Di UK. Cuma, kios Europcar di Portsmouth ini sangat kecil sekali dan hanya ada satu petugas receptionis dan sekitar 2 orang mechanic di belakang. Karena mobil sudah saya pilih dan book online sebelumnya, maka petugas hanya  ngecek ulang nomor Driving License dan no passport saja sebelum menyerahkan kunci mobil.
Mirip Gate Jalan Tol Tapi Hanya Terima Uang Logam Canggih Jembatan Brebes - Tegal Uang Logam Dan Kertas Tinggal Dijatuhkan Ke Jalan
Sebagai pemanasan, saya coba perjalanan ke Southampton. Itung itung buat  melemaskan kaki dan tangan karena mobil yang saya sewa kali ini versnellingnya Manual. Sewa mobilnya per hari relatif murah, tapi saya harus bayar tambahan Asuransi Full Risk karena nggak mau ambil resiko berurusan dengan polisi, bengkel, hospital maupun Europcar seandainya terjadi kecelakaan. Biaya lain yang harus saya bayar adalah '
Sopir Kedua'. Aturannya kalau sewa mobil itu hanya si penyewa yang boleh mengemudikan mobil, Untuk sopir pengganti, harus didaftarkan dan bayar.
Lempar Uang Logam Yang Tepat Ke Corong Kuning Corongnya Kecil Kalau Meleset Ulangi Lagi
Menjelang masuk kota Southampton, saya melewati Jembatan Itchen. Â Mirip sekali dengan jembatan jembatan di sepanjang Pantura, khususnya jembatan di sekitar Brebes dan Tegal. Di kota Southampton ini semua sopir mobil harus memperlambat mobil untuk melempar duit logam recehan. Alat penangkap uang logamnya sangat kecil berbentuk seperti corong minyak tanah dan berwarna kuning. Hanya uang logam saja, berapapun uang logam yang anda lempar akan ditelan semua.
Contong Penampung Recehnya Mirip Kukusan Nasi
Beda sekali dengan lempar receh di jembatan Brebes - Tegal. Di Brebes - Tegal, sopir nggak perlu repot melempar uang tepat sasaran. Nyantai saja, uang cukup dijatuhkan ke jalan saja sambil melaju. Ada juga alat penangkap uang di Brebes - Tegal yang pakai jaring dan sapu lidi untuk menangkap receh. Untuk jembatan dengan jenis alat penangkap receh seperti ini, sopir juga nggak perlu repot. Corong/Jaring akan otomatis mendekat dan diacungkan ke jendela, anda tinggal lempar duitnya. Bebas, nggak perlu harus uang logam, uang kertas juga bisa. Jelas kan, betapa luar biasa fleksibilitas alat menangkap receh di tanah air dibanding Southampton ?
Ini Nangkap Uang Receh Cara Brebes - Tegal Sangat Fleksibel Bisa Maju Mundur Mendekati Sopir
Alat penangkap receh di Itchen, Southampton ini kalah canggih dibanding alat yang sama di tanah air. Saya tidak tahu sensornya berdasarkan diameter uang logam, berdasarkan berat uang logam atau kombinasi keduanya. Yang jelas, tertulis harus bayar 60 pennies. Saya masukkan 1 Pound ditelan, 2 pound ditelan juga. Bodohnya, saya masukkan logam Rp 50 atau Rp 100 juga ditelan dan gerbang membuka  juga tanpa ada 'error' sama sekali. Gerbang paling kanan sendiri saya perhatikan terbuka lebar dan mobil mobil berlalu lalang tanpa ada yang bayar. Barangkali, sebelumnya ada sopir yang iseng memasukkan tissue atau tutup botol bir kedalam corong kuning penangkap recehnya.
Di Jembatan Tegal - Brebes Sopir Tinggal Jatuhkan Uang Ke Jalan Raya Di Itchen Uang Logam Harus Dilempar Tepat Sasaran
Baca Juga :Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya