Air Mancur Di Sanssouci Park Airnya Dipompa Dari 'Masjid' Potsdam .
Nyaris Putus Asa Istananya Belum Kelihatan Namanya cukup asing di telinga saya, yaitu Sanssouci Palace. Mengingatkan saya akan tokoh oposisi Aung San Suu Kyi. Nggak ada hubungannya sama sekali, yang pertama nama Istana musim panas di Potsdam Jerman dan yang terakhir jauh di Burma. Bagi saya nama istana ini tidak pernah saya dengar sebelumnya. Kebetulan saja saya menemukan dan membaca nama istana ini melalui hiasan dinding disebuah toko souvenir di Berlin. Karena jaraknya tidak terlalu jauh dari Berlin maka dengan semangat juang tinggi lansung saya set GPS menuju Sanssouci Palace. .
Wuih... Masih Jalan Lagi Naik Tangga Keatas Untuk Bisa Mendekati Istana
Istirahat Sejenak, Semangat Tinggi Tapi Napas Mengap Mengap Istana musim panas ini berada ditengah Sanssouci Park yang sangat luas sekali. Kira kira harus jalan sekitar 2 Km dan naik tangga beberapa kali yang cukup tinggi dan melelahkan. Istana ini dibangun oleh Frederick The Great, Raja Prussia di Potsdam pada tahun 1745 dan arsiteknya Georg Wenzeslaus Von Knobeisdorff. Kalau anda mengelilingi seluruh taman dan istana, entah berapa kilometer lagi harus ditempuh jalan kaki. Yang jelas saya mengap mengap kehabisan napas dan menyerah sekitar 100 - 200 meter dari halaman istana. Kayaknya dekat, tapi karena naik dan banyak sekali anak tangga maka saya nyaris pingsan. .
Ini Bukan Rumah Pondok Indah Tetapi Salah Satu Bagian Istana Beruntung saya masih sempat mengunjungi beberapa gedung yang saya lewati sebelumnya. Tetapi saya kurang perhatian apa nama gedung gedung tersebut karena saat itu begitu semangatnya ingin naik ke istana utama diatas bukit. Bangunan lain yang ada di taman ini dan saya lewati sebelumnya adalah Neptune Grotto, Temple Of Friendship, Antique Temple, Chinese House, New Chambers, New Palace, Roman Bath, Dragon House dll. Ada yang bagus dan ada juga yang seperti rumah modern di Pondok Indah atau Pantai Indah Kapuk Jakarta karena umumnya design rumah di Indonesia menjiplak mentah mentah bangunan Roccoco seperti  di istana ini. .
Di Tempat Ini Saya Mulai Menyerah Tidak Mau Naik Lagi Daripada Pingsan Padahal Sudah Kelihatan
Ini Gedung Apa Ya Sepertinya Tempat Makan Dan Dapur Tidak seperti saat berangkat yang semangat sekali dan serasa berlari ingin segera masuk istana. Pada saat pulang, 'dengkul' rasanya mau lepas semua. Tidak ada orang jual air minum dan tidak ada juga becak yang bisa membawa saya kembali ke pintu gerbang Sanssouci Park. Dan, rasanya cukup sekali ini saja saya masuk ke taman istana ini. Saya khawatir anak dan suami saya tidak ingat saya lagi. Terlalu sering naik turun tangga dan jalan berkilo kilometer di taman ini badan saya bisa langsung langsing dan bahkan kurus. Nggak ada rumah makan, Â pedagang kaki lima dan pedagang asongan di area istana ini. Enakan di Candi Borobudur, tamannya lengkap dan semua ada. .
Bangunan Ini Cukup Tua Tapi Rasanya Rumah Di Indonesia Banyak Yang Didesign Seperti Ini
Hoh Hoh, Masih Jauh Bisa Langsing Kalau Jalan Terus Seperti Ini
Tamannya Berundak Tinggi Sekali
Air Mancur Dilihat Dari Atas Tannga Terbawah
Ketemu Petugas Istana Saya Kira Cowok Ternyata Cewek Baca Juga :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya