Mohon tunggu...
Ardis Family
Ardis Family Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya . http://ardisfamily.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Naik Bus Bersungut Ukraina

15 Mei 2019   23:57 Diperbarui: 16 Mei 2019   00:11 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau Diphoto Memang Kelihatan Bagus Tapi Kalau Didatangi Kabel Listriknya Centang Perentang

Anda tentu sudah mengenal Kereta Rel Listrik (KRL) yang menghubungkan Jakarta dengan kota kota penyangga seperti Depok, Bekasi dll. Kalau anda perhatikan, dibagian atap kereta tersebut terdapat alat yang selalu menempel ke kawat listrik. Kawat listrik KRL tersebut terlihat sangat rapi mengikuti jalur rel. Lha kalau Bus Listrik yang bisa belok kekiri dan kekanan mendadak gimana kawat listriknya , apakah rapi juga seperti KRL ?. Jawabnya TIDAK.

Trolleybus - Naiknya Dari Pintu Belakang Saya Mengamati Hampir Satu Jam Untuk Melihat Cara Naik
Trolleybus - Naiknya Dari Pintu Belakang Saya Mengamati Hampir Satu Jam Untuk Melihat Cara Naik
Di Italia, Perancis, Switzerland, dan kota kota manapun di Eropa banyak sekali Bus Listrik (Trolleybus) dengan sungut yang menempel terus ke kawat listrik. Sebagian ada yang sudah tidak jalan lagi tapi yang masih beroperasi juga banyak. Umumnya di kota kota yang transportasi publiknya menggunakan Trolleybus kalau dilihat secara langsung terkesan amburadul. Banyak sekali kawat listrik yang centang perentang di tengah kota.
Sungut Selalu Menempel Di Kabel Kawat Listrik Kalau Terlepas Cukup Disogrok Sogrok Tongkat Oleh Sopir
Sungut Selalu Menempel Di Kabel Kawat Listrik Kalau Terlepas Cukup Disogrok Sogrok Tongkat Oleh Sopir

Di Russia, saya pernah kaget saat pertama kali melihat betapa kusutnya kabel listrik di kota St Petersburg dan Moscow. Baca : Kesasar Di Russia. Di Belanda juga sama saja dan pernah saya tulis juga dengan judul : Bus Kawat Di Arnhem Belanda.

Saya Berdiri Paling Belakang Bayar Cukup Estafet Ke Penumpang Didepan
Saya Berdiri Paling Belakang Bayar Cukup Estafet Ke Penumpang Didepan
  • Di Ukraina saya juga menemukan kawat kusut di kota Kiev dan Lviv. Kalau Trolleybus diphoto memang tidak begitu terlihat simpang siurnya kawat listrik trolleybus karena pandangan akan tertuju ke latar belakang gedung gedung yang eksotis. Kenyataannya kalau kita datang dan melihat sendiri, kesan pertama ternyata 'Nggak Enak Dipandang'.
    Tutup Mesin Dibuka Dan Ada Tangga Untuk Naik Ke Atap Kaca Dilubangi Semua Bus Tanpa AC
    Tutup Mesin Dibuka Dan Ada Tangga Untuk Naik Ke Atap Kaca Dilubangi Semua Bus Tanpa AC
    Kota terlihat amburadul saking banyaknya kawat yang melintang di jalan jalan utama sampai kampung yang dilalui bus kota. Kalau diphoto memang benar kawat listrik yang centang perentang tersebut tidak begitu terlihat.

Kalau Diphoto Memang Kelihatan Bagus Tapi Kalau Didatangi Kabel Listriknya Centang Perentang
Kalau Diphoto Memang Kelihatan Bagus Tapi Kalau Didatangi Kabel Listriknya Centang Perentang
Naik Trolleybus listrik memang terasa ada sensasi yang lain daripada yang lain. Meskipun mesinnya tidak bersuara terlalu kencang dan tidak berasap tapi sepanjang perjalanan terdengar suara gesekan antara kabel listrik dan 'sungut' diatas bus yang tidak enak di telinga, apalagi saat bus berbelok terdengar suara berdecit dari sungut diatas bus. Ada sambungan kabel listrik juga berbunyi.
Tidak Terlihat Sama Sekali Centang Perentang Kabel Listrik Kalau Diphoto. Coba Anda Datangi
Tidak Terlihat Sama Sekali Centang Perentang Kabel Listrik Kalau Diphoto. Coba Anda Datangi
Busnya juga pelan karena pak sopir harus tetap menjaga agar 'Sungut' diatas bus tetap menempel di kawat listrik. Bus tidak bisa jalan sesukanya salip kanan salip kiri karena apabila 'sungut' terlepas dari kabel listrik maka bus langsung mogok.
Kawat Listrik Terlihat Rapi Karena Yang Lewat Kereta Trem Listrik Yang Berjalan Diatas Rel
Kawat Listrik Terlihat Rapi Karena Yang Lewat Kereta Trem Listrik Yang Berjalan Diatas Rel
Kalau mogok lebih lucu lagi, ternyata pak sopir punya tongkat panjang untuk menyangkutkan kembali 'sungut' yang terlepas dari kabel listrik. Setiap bus ada tangga dibelakang untuk membantu pak sopir naik ke atap dan nyogrok nyogrok 'sungut' agar kembali tersambung dengan kawat listrik.
Untung Nggak Ada Anak Yang Main Layang Layang Di Jalanan, Bisa Nyangkut Ke Kawat Layang Layangnya
Untung Nggak Ada Anak Yang Main Layang Layang Di Jalanan, Bisa Nyangkut Ke Kawat Layang Layangnya
  • Di Ukraine ini naik bus masuknya lewat pintu belakang, Bayarnya langsung ke sopir didepan. Saya sempat kaget dengan cara bayarnya saat pertama kali coba coba naik trolleybus di Kiev. Karena penumpang penuh sesak pada berdiri semua, saya berempat kebagian berdiri di belakang. Saya perhatikan penumpang mulai estafet menyerahkan duit ke penumpang yang lain. Sayapun ikut ikutan, tapi karena nggak tahu berapa tarifnya maka saya beri duit dengan nilai cukup besar untuk berempat.

Kawat Listrik Tidak Begitu Terlihat Kalau Diphoto Coba Datang Sendiri Dan Lihat, Bisa Pusing Anda
Kawat Listrik Tidak Begitu Terlihat Kalau Diphoto Coba Datang Sendiri Dan Lihat, Bisa Pusing Anda
Sebenarnya sudah ikhlas duit bakalan hilang ditengah jalan saat estafet dari penumpang satu ke penumpang lain yang penuh sesak. Eh ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi. Uang kembalian juga diantar ke belakang dengan cara estafet. Hari berikutnya saya sudah lancar menerima uang dari penumpang belakang untuk diestafetkan ke penumpang lain yang lebih depan.
Dimana Mana Kawat Listrik Centang Perentang Kusut Dan Amburadul
Dimana Mana Kawat Listrik Centang Perentang Kusut Dan Amburadul

Terminal Bus
Terminal Bus
Kawat Listriknya Tidak Terlihat Kalau Diphoto Kenyataan Kalau Dilihat Langsung Semrawut
Kawat Listriknya Tidak Terlihat Kalau Diphoto Kenyataan Kalau Dilihat Langsung Semrawut

Ada Relnya Kawat Listrik Terlihat Rapi
Ada Relnya Kawat Listrik Terlihat Rapi

Baca Juga :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun