Masih ingat kan beberapa tahun lalu alm. Gus Dur pernah mengatakan bahwa demokrasi di Indonesia itu masih sekelas Taman Kanak Kanak ?. Ternyata apa yang dikatakan Alm. Gus Dur tersebut sangat benar sekali. Baru baru ini saya menyaksikan sendiri kampanye, pesta demokrasi di Kenya. Ya benar Kenya, negara di Afrika Timur yang menurut sebagian besar orang termasuk negara unyu unyu, baru berkembang, negara kere atau negara sangat terbelakang. Sebuah pendapat yang jelas salah. Kenya itu demokrasinya bukan Taman Kanak Kanak lagi, tapi sudah SMA.
Tahun 2017 ini ada 8 calon presiden yang diajukan partai atau koalisi partai. Kandidat terkuat untuk bisa terpilih jadi presiden adalah Uhuru Kenyatta (Pertahana - Partai Jubilee) dan Raila Odinga Partai ODM dan NASA. Suasana desa, kota dan penduduk dimasa masa kampanye seperti saat ini biasa biasa saja. Cuek bebek, sepertinya masyarakat sudah bosan dengan janji janji kampanye.
Secara umum, kelakuan politisi Kenya sama saja dibanding dengan politisi Indonesia saat kampanye. Gayanya seolah olah merakyat dan berusaha dekat dengan rakyat. Tempat kampanye dipilih di lokasi lokasi yang paling miskin dan mengenaskan. Kampanye umumnya dilakukan di tanah kosong tempat masyarakat terpinggirkan berkumpul dan si politisi koar koar ngumbar janji akan meningkatkan pendapatan rakyat miskin, buruh dll.
- Nyama Choma, Daging Panggang Ala Kenya
- Likoni Ferry Mombasa Kenya
- Ngrasain Jadi Bule Di Kenya
- Bling Bling Matatu Kenya
- Diani Beach Mombasa Kenya
- Addis Ababa Bole International Airport Selayang Pandang
- EVisa Cara Mudah Wisata Keluar Negeri Dengan Jari
- Pemegang Passport Indonesia Bisa Kemana Saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H