Mohon tunggu...
Ardis Family
Ardis Family Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya . http://ardisfamily.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nyama Choma, Kambing Panggang ala Kenya

29 Juli 2017   10:30 Diperbarui: 30 Juli 2017   09:54 2089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya anda pernah melihat acara TV "Animal Planet" yang sangat dramatis dimana seekor Singa mengejar, menerkam, dan mencabik-cabik anak zebra di salah satu Taman Nasional di Kenya. Begitu si Singa berhasil melumpuhkan buruannya, langsung singa singa lain datang ikut mencabik cabik dan melahapnya. Tak begitu lama datanglah beberapa orang suku Maasai mengusir Singa kelaparan tersebut hanya dengan tongkat kayu kecil. Dengan santai dipanggulnya sisa santapan singa tersebut untuk dipanggang ditempat lain. Nah, daging panggang khas suku pedalaman Kenya ini sekarang sudah menjadi kuliner andalan Kenya. Namanya "Nyama Choma".

Saat ini Nyama Choma disajikan dengan apik diberbagai tempat di kota Nairobi dan kota kota lainnya. Mulai warung kecil dipinggir jalan, ditengah pasar Kenyatta sampai restaurant roof top hotel bintang 5 banyak yang menyajikan Nyama Choma. Daging yang dipanggang sudah disesuaikan dengan selera orang kota, bukan lagi daging Zebra, Gazelle atau Wildbeese tapi sudah diganti dengan daging Kambing dan ada juga Ayam.

Cara memanggangnya sangat tidak sedap dipandang mata. Kaki kambing utuh, Kepala kambing utuh, iga kambing utuh dan bahkan jerohan kambing mulai dar usus, paru dan hati semua dionggokkan diatas alat pemanggang berukuran 1 x 3 meter. Brutal, Kambing tidak dipotong kecil kecil dulu baru dipanggang tapi dimutilasi jadi 4  atau 5 potongan besar plus jerohan yang dikeluarkan semua utuh. Benar benar seperti menyaksikan atraksi bakar kambing sisa santapan singa.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Cara menyajikannya juga cukup mengerikan.  Jerohan atau isi perut kambing mulai dari usus, hati, paru dll langsung dicomot dari tempat memanggang dan diletakkan diatas piring tanpa diiris kecil kecil. Daging paha kambing cara memotongnya juga dicabik cabik dengan pisau. Pedagangnya sambil cengengesan menyebut cara memotong daging serampangan seperti itu dengan istilah 'Lion Cut' atau 'Lion Bites'. Sangat berbeda dengan Sate Kambing di tanah air dimana daging kambing diiris kotak kotak sama besar dan ditusuk bambu dan terlihat rapi.

Pasangan Nyama Choma yang dihidangkan adalah Kachumbari (campuran tomat, bawang merah, cabe hijau dengan rasa nano-nano), Sukuma Wiki (bener nih, enak sekali daun hijau yang bernama Sukuma Wiki ini) dan sebagai nasinya adalah Irio atau Ugali. Baik Irio atau Ugali ini bahannya umbi-umbian Afrika, Irio agak manis, kira kira seperti Umbi Cilembu sedangkan Ugali rasanya tawar.

Nggak suka Irio atau Ugali bisa minta ganti Mahamri. Rasa Mahamri ini lebih bisa diterima oleh turis bule maupun Asia dibanding Irio dan Ugali karena bahannya dari tepung beras. Rasanya kira kira seperti roti bolang baling kalau di Indonesia. Tapi anda akan dianggap aneh kalau minta Mahamri saat makan siang karena umumnya Mahamri ini dimakan untuk sarapan pagi.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Saran saya kalau anda ingin mencoba Nyama Choma, jangan sekali kali melihat dapur tempat pengolahan Nyama Choma, terutama saat dipanggang. Meskipun baunya sedap dan rasanya enak, tapi kalau yang kita saksikan kambing dimutilasi jadi empat atau lima bagian dan usus terburai keluar dari perut, yang kita bayangkan di kepala adalah upacara Ngaben, aroma Krematorium atau maling motor dibakar penduduk. Kalau udah begini, siapa yang bisa berselera dan mau makan ?

Baca Juga:Likoni Ferry Mombasa Kenya
Ngrasain Jadi Bule Di Kenya
Bling Bling Matatu Kenya
Diani Beach Mombasa Kenya
Addis Ababa Bole International Airport Selayang Pandang
Sopir Bus Istanbul Semua Bisa Bahasa Jawa
Majabus Makanan Buat Menguasai Bahasa Arab
EVisa Cara Mudah Wisata Keluar Negeri Dengan Jari
Pemegang Passport Indonesia Bisa Kemana Saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun