Mohon tunggu...
Ardis Family
Ardis Family Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya . http://ardisfamily.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lorong Cinta Monumen Yahudi

8 Februari 2014   10:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang Bawah Tanah Suasana Didalam Terasa Mencekam .

Bagian Atas Hanya Berisi Tembok Beton Serasa Berada Di Kuburan Bentuknya cuma kota kotak seperti peti mati yang berserakan. Ada yang tinggi dan juga ada yang rendah. Luasnya kira kira sebesar lapangan bola dan terletak ditengah kota Berlin, Jerman. Tepatnya sekitar 100 - 200 meter dari Brandenburg Gate. Bangunan mirip peti mati ini adalah Monumen untuk memperingati orang orang Yahudi yang dibantai oleh Hitler dan Nazi pada saat Perang Dunia II yang lalu. Nama resmi dalam bahasa Inggrisnya adalah Memorial To The Murdered Jews Of Europe dan sering disebut juga Holocaust Memorial. Arsiteknya Peter Aisenman dan engineernya Buro Hapold. .
Belajar Sejarah Anak Anak Sekolah
Bisa Untuk Loncat Loncat Kebelet Pipis Bisa Juga Kencing Disini Cari Saja Yang Paling Pojok Bangunan unik ini otomatis membuat semua orang yang datang merasa trenyuh, mbrebes mili dan menangis tanpa harus diperintah. Kenapa bisa begitu ? Ya karena bentuknya seperti peti mati yang berserakan tadi. Kalau kita jalan lewat di lorong lorongnya, terasa sekali suasana yang beda, miris dan sedikit mencekam apalagi kalau pengunjungnya pernah baca cerita cerita pembantaian orang orang Yahudi di camp camp konsentrasi seperti Auscwitz - Birkenau (Polandia), Bergen - Belsen (Jerman), Dachau (Jerman) dan lain lain yang jumlahnya cukup banyak diseluruh Eropa, yaitu sekitar 70an..
Lorong Lorongnya Banyak Orang Ngumpet Ciuman Sungguh aneh bin ajaib kalau anda berada di monumen batu ini. Turis turis yang baru turun dari bus rata rata kalau ngomong jadi pelan sekali dan nyaris berbisik bisik dan kalau nggak perlu sekali malah nggak mau njawab kalau diajak ngomong. Saya nggak tahu kenapa semua turis dari berbagai macam negara didunia dan rata rata tidak tahu sama sekali penderitaan Yahudi saat itu bisa begitu melankolis, berbisik dan sedikit bergetar suaranya menahan tangis saat bicara dengan sesama turis satu busnya. .
Masuk Lorong Diantara Batu Peti Mati Ini Bisa Pipis Juga Di Pojok Bagian bawahnya lebih mencekam lagi karena gelap seperti masuk kedalam lubang kubur. Isinya remang remang dan hanya berupa nama nama korban yang mati dibantai dan jumlahnya nggak bisa dihitung. Siapa mau menghitung nama nama orang mati. Kalau saya disuruh menghitung dan dibayar berapapun nggak akan mau, Syereeem. Saya nggak betah lama masuk didalam, nggak ada musik, gelap, mencekam dan kalau ketemu turis didalam juga nggak bersuara. Bahkan lebih banyak melihat turis turis yang terisak isak nangis. Padahal mereka nggak ada sangkut pautnya dengan orang orang yang mati tersebut, mereka dari Ghana, Lesotho, Mozambiq atau entah dari negara mana, yang jelas negara Afrika karena warna kulitnya hitam. .
Nyandar Saja Ya Mas Jangan Niru Niru Bule Ciuman Di Lorong Mending diatas saja, jalan jalan di lorong melihat anak anak main petak umpet. Kalau nasib baik bisa melihat juga  bule ciuman dilorong lorongnya. Agak mojok sedikit ditempat paling ujung juga bisa melihat orang cari tempat sepi karena kebelet pipis. Terserah anda mau ngapain ditempat ini. Nggak ada yang jaga dan tempat ini dekat tempat parkir atau tempat berhenti bus turis. Jadi begitu turun dari mobil atau bus turis, bisa singgah masuk lorong sebentar, pipis kemudian jalan kembali menuju obyek wisata utama Brandenburg Gate, Rheistag dan lain lain yang jaraknya tidak lebih dari 100 - 300 meter saja dari monumen Yahudi ini. Gimana, mau pipis di pojok lorong atau mau niru bule ngumpet ciuman ? .
Trotoar Menuju Brandenburg Gate Paling Cuma 300 Meter Saja
Bisa Baca Sejarah Di Lantai Sambil Jongkok . Baca Juga :

Ogah Ah Kalau Niru Niru Bule Ciuman Di Tempat Kayak Beginian
Bagian Bawah Tanah Yang Sedikit Lebih Terang
Tempat Bus Berhenti Menaik Turunkan Turis - Dekat Dengan Brandenburg Gate
Lorong Diantara Peti Mati Bisa Main Petak Umpet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun