Mohon tunggu...
Ardis Family
Ardis Family Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya . http://ardisfamily.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Aku Bukan Pelarian Politik

26 Juli 2012   21:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Loket Imigrasi Aku Bukan Pelarian Politik Pemegang passport Indonesia bisa keluar masuk ke negara Asean tanpa Visa sama sekali mungkin semua orang sudah tahu. Tetapi tunggu dulu ....., kalau pasport anda diterbitkan di tanah air memang benar anda bebas masuk ke Brunei, Cambodia, Singapore, Malaysia, Philipine, Vietnam, Laos dan Thailand. Gratis, inilah yang namanya Free Visa. Tidak perlu proses yang rumit, langsung saja ngantri di loket imigrasi, stamp dan selesai. Tidak ditanya apapun dan malah lebih sering tidak diminta menunjukkan bukti booking hotel atau tiket kembali ke Indonesia. .

Diterbitkan Di KBRI Kuwait Masalah akan sedikit ribet kalau passport kita diterbitkan diluar negeri. Begitu diperiksa petugas imigrasi dan ketahuan passport diterbitkan diluar Indonesia, maka kita langsung digiring ke tempat khusus untuk diteliti lebih detil terlebih dulu. Kenapa ? karena pelarian politik, koruptor atau orang orang yang di'cekal' ditanah air dan dicari interpol umumnya memperpanjang atau memperbarui Passportnya di luar negeri. Mereka tidak bisa pulang ke tanah air untuk memperpanjang atau memperbarui passport kalau masa berlaku passportnya kadaluarsa. Entah bagaimana cara kerjanya, yang jelas begitu passport kita dimasukkan dan digesek ke suatu alat, maka langsung bunyi alarm, tuing ... tuing.... tuing ...... .
Sukses Siap Menuju Amsterdam Pemeriksaa sebenarnya tidak lama, cukup dicek ada atau tidak nama kita dalam database DPO (Daftar Pencarian Orang) setelah itu distamp dan diparaf khusus. Kira kira maksudnya 'Bukan Nazaruddin', 'Bukan Gayus' atau 'Bukan Neneng'. Sampai satu jam setelah pemeriksaan, rasa deg degan diinterogasi tidak bisa hilang begitu saja meskipun petugas imigrasi sebelumnya meminta maaf dengan sopan sekali atas ketidak nyamanan perjalanan kita. Yo wis, saya jadi mengerti bagaimana rasa 'was was' para pelarian politik dan koruptor di luar negeri seperti yang sebelumnya dialami oleh Nazaruddin, Gayus dan Neneng. Lokasi Kejadian : Changi Airport, Singapore. Baca Juga :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun