Mohon tunggu...
Ardis Family
Ardis Family Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya . http://ardisfamily.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Arab' Pun Doyan Kerokan

16 Mei 2012   07:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:13 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Sepanjang Hari Di Kuwait - Banjir Media Di Indonesia selalu gegap gempita kalau ada kejadian warga Indonesia disiksa di Arab. Opini selalu dibangun sedemikian rupa sehingga pembaca langsung menelan mentah mentah apa yang ditulis oleh wartawan tanpa harus mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya. Pokoknya, harus dibuat dramatis, heroik dan semua pekerja Indonesia di luar negeri (sebut saja TKI) harus selalu benar dan tak ada cacat celanya sedikitpun. Padahal, yang namanya TKI itu macam macam latar belakangnya. Pokoknya apapun yang terjadi, yang salah harus Arab, kalau perlu seorang kriminalpun harus diberitakan bak seorang 'hero'. Nah, cerita dibawah ini bertentangan dengan media media di Indonesia. Sudah tentu sangat tidak menarik untuk diketahui masyarakat Indonesia ditanah air apalagi dijadikan acuan media ditanah air. Cerita tentang seorang Indonesia yang menyiksa Arab sampai babak belur. .

Pagi Hari Menuju Ahmadi Hospital Alkisah ada tiga remaja ABG, sebut saja mereka Miss Waterproofs. Satu dari Indonesia dan dua lagi asli Arab Kuwait. Mereka bersahabat sangat baik sekali meskipun berasal dari sekolah yang berbeda beda. Karena persahabatan mereka inilah maka orang tuanya juga sangat dekat sekali dan saling kunjung mengunjungi dan terkadang berwisata bersama meskipun hanya melihat laut saja. Setiap weekend, selalu 'sleep over' berpindah pindah, maksudnya boyongan pindah tidur bergantian kerumah salah satu dari mereka bergantian. Minggu ini untuk yang kesekian kalinya mereka menginap dirumah saya. Tentu saja saya siapkan makanan Indonesia yang terkenal pedas pedas. Namanya saja anak remaja baru gede, sepanjang hari mereka hujan hujanan diluar rumah karena di Kuwait sedang banyak hujan menjelang berakhirnya musim dingin. Udara diluar masih sekitar 15 deg C dan hujan terus sepanjang hari. Itulah sebabnya mereka saya sebut Miss Waterproofs. .
Biar Dramatis Masuk Angin Dinaikkan Kursi Roda Tengah malam, dua orang Miss Waterproof Arab menggigil demam. Beruntung Miss Waterproof Indonesia tetap sehat wal afiat, mungkin iklim Indonesia yang banyak hujan membuat anak saya lebih waterproof dibanding anak anak Arab. Sebagai tindakan darurat untuk mencegah masuk angin saya buatkan wedang jahe dan saya keroki seluruh badannya sambil menunggu pagi. Mereka cukup gembira mendapat pengalaman pengobatan tradisional Indonesia yang bernama Kerokan. Mereka juga banyak bertanya apa hubungannya kerokan dengan masuk angin. Mereka juga minta diulang kalau punggungnya belum terlihat merah kerokan meskipun mereka tertawa geli saat dikeroki. .
Anak Anakku Masuk Angin Pagi hari saya antar kedua Miss Waterproof Arab tersebut ke rumah sakit. Orang tuanya langsung ditilpun untuk segera menuju kerumah sakit, tentu kaget luar biasa kok tiba tiba anak anaknya berada dirumah sakit. Lebih kaget lagi dipunggung anak anak Arab tadi terdapat bekas penyiksaan berupa garis garis merah seperti baru saja dicambuk. Setelah Miss Waterproof tadi menceritakan pengalaman Kerokan ke orang tua masing masing, baru orang tuanya tertawa lebar. "Baru kali ini ada Indonesia Menyiksa Arab sampai babak belur ha ha ha". Sore hari ketiga Miss Waterproof sudah klayapan kembali keliling kota menghabiskan weekend di Al Kout Mall dengan punggung yang masih babak belur disiksa orang Indonesia.
He He He - Kerokan Iih Malu ... Note : Tolong dong, apa bahasa Inggris atau Arabnya Greges greges dan semlenget ?. Susah sekali saya menjelaskan ke Ortu para Miss Waterproof ini. Her body is not delicious....!. Masuk angin, apa pula ya ? (By Susy H Ardianto) . Baca Juga :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun