Mohon tunggu...
Ardis Family
Ardis Family Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya . http://ardisfamily.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

TKI Di Bandara International Kuwait

18 Maret 2012   14:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:52 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

, Hall Utama Bandara International Kuwait Lebih mirip Mall Daripada Airport Airport adalah pintu gerbang kedua suatu negara setelah Kedutaan Besar. Sudah tentu baik atau buruknya suatu negara akan terlihat dari Kedutaan Besar dan juga Airportnya. Kuwait International Airport luasnya tidak seberapa dibandingkan dengan Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, bahkan bisa saya katakan terlalu kecil untuk sebuah bandara international. 

Aku Saat Mengantar Dan Ditinggal Sendiri Anak Anak Rasanya Kuwait 'masih harus banyak belajar dari Indonesia' terutama dalam hal mengutip uang dari warga negaranya, bahasa halusnya kira kira memaksimalkan pendapatan  dari bandara. Di Airport Kuwait  sangat minim loket pungutan apapun. Jangankan pungutan liar, pungutan resmi saja tidak ditemukan. Bandingkan dengan bandara Soekarno Hatta Cengkareng yang sangat lengkap sekali seperti Pungutan Pajak Bandara, Pungutan asuransi KTKLN dari BNP2TKI, Pos Pemeriksaan/Denda Barang Bawaan, Asuransi Penerbangan dan lain lain.  Belum lagi oknum petugas bandara dan calo tenaga kerja (TKW) yang berkeliaran menjemput bola sampai masuk kedalam, calo taxi, calo hotel dan oknum bandara yang sibuk cari cari celah ditengah kerumunan penumpang yang baru turun dari pesawat. Di Kuwait tidak ada orang yang bisa masuk sampai kedalam kecuali penumpang pesawat. Perhatikan kalau ada pesawat yang baru turun dari Timur Tengah, Hongkong dan Malaysia. Berapa kira kira pemasukan tambahan bagi  Kuwait seandainya bisa meniru cara Indonesia diatas.  Sambutan bagi penumpang yang baru turun dibandara Kuwait juga sangat sederhana sekali, cukup 'Welcome To Kuwait'. Sangat sederhana dan anggun dibanding dengan 'Selamat Datang Pahlawan Devisa" yang terpampang sangat besar sekali dan mengundang pertanyaan warga negara asing. Di airport Kuwait warga negara Kuwait dan GCC mendapat perlakuan istimewa saat pemeriksaan passport. Loket pemeriksaan jauh lebih banyak dan tertulis besar sekali "Kuwait & GCC Citizen". Warga negara asing mendapat perlakuan nomor dua  dalam antrian "Other Citizen" yang jumlah loketnya lebih sedikit dibanding warga negara Kuwait dan GCC. Di bandara Indonesia, nasib TKW sangat menyedihkan, diskriminasi sudah mulai sejak dari bandara, jangankan mendapat perlakuan istimewa, mereka digiring ke terminal 3 atau ngantri di satu satunya loket pemeriksaan passport yang bertuliskan TKI !. Satu loket saja untuk seluruh TKI dan ngantri sampai 3 jam. Sungguh sial menjadi pahlawan devisa di negeri sendiri, di terminal TKW anda tahu sendiri apa yang terjadi disana. Lebih apes lagi, money changer di bandara Soekarno Hatta menentukan nilai kurs sesukanya sendiri. 1 Kuwait Dinar yang nilai kursnya setara dengan Rp 31.000 cuma dihargai Rp 23.000, dan para TKW yang biasanya menukar beberapa dinar saja untuk ongkos taksi terpaksa sering harus mengelus dada karena dibentak 'Kalau Nggak Mau Tukarkan Saja Di Kuwait !!!!'.
Selalu Ramai Didepan Pintu Kedatangan Loket yang ada di airport Kuwait cukup yang standard standard saja misalnya Loket Visa On Arrival, itupun gratis,  Pemeriksaan Passport kantor imigrasi untuk penggeledahan bagi yang bermasalah. Bank jelas tidak berkantor di Airport, cukup ATMnya saja yang diletakkan di airport. Asuransi maupun airport tax sudah termasuk dalam harga tiket dan tidak dipungut double di airport. Barang bawaan juga tidak dikenakan pajak. Kelebihan bagasi, cukup bayar pakai card. Tetapi yang benar benar beda,  di bandara Kuwait tidak saya temukan  calo, sopir taxi, atau makelar hotel yang tiba tiba nyelonong dan berhenti didepan kita menawarkan jasanya. Mereka duduk tertib ditempatnya menunggu konsumen datang. 
Ban Sampai Gembos Saking Lamanya Ditinggal Di Airport Yang paling banyak di Airport Kuwait bukan calo dan pos pungutan, tetapi restaurant dan toko toko Duty Free electronik, jam dan parfum. Termasuk tempat menunggu berupa kedai kopi Starbuck, Cofee Bean, Costa dan bahkan tukang potong rambut. Lebih banyak lagi adalah mobil parkir, tempat parkirnya jauh lebih luas dibanding bangunan airport sendiri. Sudah menjadi kebiasaan penduduk Kuwait kalau bepergian selalu keluar negeri atau balik kampung ke negara maing masing karena Kuwait sangat kecil sekali dan bisa dikelilingi hanya dalam waktu sehari saja. Sebagian besar kalau bepergian selalu mobilnya diparkir di Bandara. Ada yang mobilnya ditinggal di Bandara sampai berbulan bulan.  Lebih dari 30 bandara International diseluruh dunia pernah saya kunjungi, tetapi yang paling lengkap memang Soekarno Hatta. Originally posted in http://ardisfamily.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun