Soal bingung, mungkin Ardi's Family termasuk yang paling komplit pengalamannya. Kadang kadang cukup menggelikan kadang kadang sangat menjengkelkan dan yang lebih sering adalah jadi bahan tertawaan sampai berhari hari. Tergantung siapa yang sedang mengalami musibah ‘bingung’  ini. Biasanya, suami saya sebagai ketua rombongan  yang paling jahil mencoba berbagai macam ‘mesin’  yang kita jumpai dimanapun saja kita berada.
Namanya saja ‘wong ndeso’, jadi kalau ketemu ‘mesin’  selalu saja ingin mencoba. Kalau ada yang aneh langsung berhenti dan mengamati. Kalau ada suara berisik mendekati dan kalau ada puluhan orang kumpul melinkari sesuatu langsung maju mendekat dan sebisa mungkin ditengah tengahnya. Pokoknya 'ndeso' sekali. Dibawah ini adalah ringkasan pengalaman bingung international atau boleh juga disebut bingung global yang kadang terasa aneh, menggelikan dan sekaligus menjengkelkan :
Ataturk Airport - Turkey Pertama kali masuk ke airport international ini, saya sempat terbingung bingung mencari petunjuk pintu keberangkatan. Di airport manapun petunjuk selalu digantung diatas tetapi di airport ini petunjuk pintu keberangkatan dilantai. Karena ada yang tulisannya terlalu kecil, beberapa calon penumpang termasuk saya membaca sambil duduk klesetan dilantai. Inilah pengalaman lesehan internasional pertama yang saya alami.
Pulkovo Airport (St Petersburg) - Russia Pengamatan saya, orang Russia gemar sekali membersihkan sepatu. Hanya untuk membersihkan sepatu saja mereka mau ngantri dan karena ingin tahu saya sempatkan mencoba. Karena tombolnya banyak dan petunjuk bahasa Russia, maka semua tombol saya coba satu persatu, akibatnya antrian dibelakang pada nggrundel dan pindah ke mesin yang lain. Inilah pengalaman kaki dikilik kilik internasional pertama. Rasanya geli geli gimana gitu ...
Bruckparck - Belgia Entah ini salah tempat atau kebiasaan orang Belgia kalau buang hajat sambil makan cemilan kacang saya kurang tahu. Saya sempat heran, kenapa di toilet umum di Bruckparck terdapat mesin jualan makanan kecil seperti kacang dan minuman hangat. Enak sekali, sambil ngeden mulut makan kacang. Untung pintu nggak digedor gedor orang. Inilah pengalaman ngeden paling nikmat didunia. Bisa bayangin kan bagaimana rasanya ngeden sambil ngunyah cemilan.
Frankfurt Airport – Germany Check in pesawat harus dilakukan dengan mesin dan petugas cuma nunjuk ke mesin saja tidak membantu sama sekali. Mesinnya bahasa Jerman, pilihan bahasa Inggris tidak berfungsi sama sekali, mungkin rusak. Clingak clinguk kiri dan kanan, mau minta tolong penumpang lain jelas tidak mau. ‘Jaim’ atau Jaga Image sangat perlu sekali kalau berada diluar negeri. Akhirnya bisa juga meskipun setelah itu harus lari lari karena gate hampir ditutup karena pesawat segera akan berangkat. Inilah pengalaman sok teu internasional saya yang pertama.
Louvre Musseum – Perancis Putar puter berkali kali tidak tahu juga dimana harus beli tiket. Saya perhatikan pengunjung sudah bawa tiket masing masing dan untuk masuk ke gedung cukup menggesek tiketnya, tetapi dimana beli tiketnya. Akhirnya tahu juga ternyata penjualnya sebuah mesin yang agak ngumpet letaknya. Sok ngerti, semua tombol dipencet setelah duit dimasukkan, ternyata mesinnya bisa berbunyi keras sekali ‘Tambahkan EURO 20 untuk tiket 4 orang atau tekan cancel !!!!!’. Wah, mana ya tombol cancel, nggak punya EURO 20 nih, harus tukar dulu…... Inilah pengalaman internasional pertama diteriaki mesin seperti maling.
Moscow Subway – Russia Baca Koran Russia jelas tidak bisa, tetapi mesin Koran distasiun bawah tanah Russia sangat menarik untuk dicoba. Paling tidak untuk kipas kipas atau untuk membungkus sepatu seandainya tiba tiba kelelahan dan ingin ganti sandal. Koin sudah dimasukkan, tetapi Koran yang kita pilih tidak mau keluar, coba lagi masukkan koin seperti harga yang tertulis juga tidak mau keluar. Akhirnya minta bantuan orang lewat dan cara mengeluarkannya ternyata mesin dipukul keras keras berkali kali, gedubrak…brak…brak… dan langsung keluar dua sekaligus. Inilah pengalaman internasional pertama saya bertingkah laku seperti FPI. Gedubrak gedubrak tendang sana tendang sini hanya untuk mengeluarkan koran yang hanya beberapa rubel saja.
Havaz Bus - Istanbul, Turki Di Turki tidak ada kondektur, naik bus harus punya chip magnet, semacam kartu berlangganan. Chip magnet ini tinggal cucukkan saja ke mesin dibelakang sopir, maka pintu akan terbuka. Nah kita yang bukan penduduk Turki tentu bingung mencari chip magnet berlangganan ini kemana, ternyata cukup bayar ke sopir bus dan si sopir akan meminjamkan chip magnetnya. Untuk mengembalikan ke sopir kembali tinggal lemparkan saja. Pak Sopir, tangkap ya...... Inilah pengalaman internasional pertama saya main lempar lemparan dengan sopir bus.
Pompa Bensin – Netherland, Belgia, Luxemburg, Perancis Benar benar terasa nikmat tinggal di Indonesia dan Kuwait karena ngisi bensin saja ada yang melayani. Di Netherland, Belgia, Luxemburg dan Perancis tidak ada yang melayani, semua harus self service. Taktik ‘Jaim’ atau Jaga Image segera diterapkan, turun dari mobil pura pura stretching dulu, olah raga kecil kecilan ditempat tetapi sebenarnya mengamati bagaimana cara ngenolkan meteran dan bagaimana cara bayarnya. Masih kurang jelas, mendekat ke mobil lain dan pura pura tanya kamar kecil dimana. Sukses, bisa ngisi bensin sendiri dan tahu cara bayarnya. Inilah pengalaman internasional pertama saya memata matai orang mengisi bensin. Saya kira gaya sudah sangat meyakinkan, kaca mata hitam, lirak lirik sambil tangan dilipat dan sesekali masuk kantong. Kira kira nggak kalah dengan agen rahasia di film atau bahkan pengawal presiden Obama. (By Susy Ardianto) Baca Juga Pengalaman Bingung yang lain :
Originally posted in http://ardisfamily.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya