Bagi orang yang bukan petani, mungkin terkagum-kagum dengan keindahan lukisan crop circle, tanpa pretensi lain-lain. Tapi bagi petani seperti saya, crop circle di tengah sawah itu penghinaan. Kalau saya bertemu pelukisnya di tempat kejadian, entah itu makhluk asing berkepala plontos atau mahasiswa, mereka akan berhadapan dengan tombak bermata tajam yang biasa saya gunakan membasmi babi hutan......
Mengapa?
Tega-teganya merusak tanaman padi! Apakah mereka tidak tahu bahwa padi itu berkah dari surga? Kalau padi rebah karena hembusan angin, atau kerana terpaan banjir, itu tak mengapa, petani dapat memakluminya. Tapi kalau kesengajaan, ada seniman sinting mengekspressikan jiwa seninya dengan menginjak-injak tanaman padi, itu benar-benar keterlaluan. UFO tak mungkin melakukannya karena mereka berperadaban tinggi, tak mungkin meniru perilaku babi hutan!
Babi hutan menyukai umbut tanaman padi dengan memakan batangnya yang masih segar, mengisap sari-patinya, atau memakan bulir padi yang sudah menguning. Sebenarnya tidak terlalu merugikan karena babi hutan memakan sedikit saja. Yang membuat fatal adalah kegemarannya tidur-tiduran, berguling-guling, berkejaran karena bercanda atau kebelet kawin. Akibatnya batang padi jadi korban. Rebah tak karu-karuan. Situasinya kurang-lebih seperti crop circle itu.
Semoga pelakunya segera ditemukan, dan mendapatkan sangsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H