Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Dikeroyok Sejumlah Jenderal

11 Juni 2014   06:48 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:17 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inilah faktanya sekarang. Sejumlah jenderal kawakan mengepung Prabowo dari segala arah. Mereka hendak melibas Prabowo di pusat lapangan permainan. Meskipun cara-cara seperti ini malahan sangat tidak populer, malahan dapat meempatkan Prabowo pada posisi terzalimi, namun  jenderal-jenderal pengeroyok tampaknya tak peduli lagi. Mereka hendak memastikan tak ada celah untuk lolos.

Ada Jenderal Wiranto, Jenderal Hendropriyono, Jenderal Luhut Panjaitan, Jenderal Sutiyoso, Jenderal Agum Gumelar, dan lain-lain.

Padahal, apa sebenarnya kesalahan Prabowo? Tidak jelas. Ia dituduh memerintahkan anakbuahnya yang tergabung dalam Tim Mawar untuk menculik  9 orang aktifis, ia telah mengakuinya dan mengemukakan alasannya, dan karena itu ia dipensiunkan meskipun semua aktifis itu akhirnya dilepaskan dalam keadaan selamat. Adapun kekerasan yang lain; penghilangan aktifis Wiji Tukul dkk, penembakan Semanggi, kerusuhan  Jakarta Mei 1998, kekerasan Kudatuli, semua itu tak ada hubungannya dengan Prabowo. Tetapi mengapa hanya Prabowo yang didakwa menjadi dalang dari semua itu? Satu-satunya alasan yang masuk akal adalah karena ia menjadi menantu Pak Harto. Sedangkan Pak Harto adalah Presiden RI selama 32 tahun dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Semua kesalahan Pak Harto hendak ditimpakan kepada Prabowo.

Gagal dengan serangan yang satu, muncul serangan lain. Setelah dokumen rekomendasi Komnas HAM tak membuahkan hasil, sekarang muncul lagi  dokumen super rahasia rekomendasi DKP. Sebelumnya lagi ada isu kewarganegaraan ganda. Yang lebih mutakhir adalah isu psikopat. Ada lagi isu babinsa. Semua itu patut diduga merupakan strategi para jenderal pengeroyok itu. Mereka begitu panik melihat elektabilitas Prabowo yang terus menanjak dari hari ka hari.

Menarik mengikuti hasil akhir persaingan ini.  Salah satu dampak positif bagi Prabowo dari pengeroyokan ini adalah simpati masyarakat yang terus mengalir. Hari ini beredar kabar bahwa Mantan Babinsa di Jawa Barat telah membentuk perkumpulankhusus untuk medukung Prabowo. Dan bukan tak mungkin kabar mengenai telah ditahannya dua orang Babinsa di Jakarta bukan tak mungkin telah menyebar ke seluruh Babinsa di Indonesia ini. Karena itu diam-diam mereka berdoa semoga Prabowo Subianti memenangkan Pilptres 9 Juli nanti.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun