Debat sengit antara Munarman dan Tomagola yang berujung aksi siram segelas teh hangat oleh Munarman berbuntut panjang. Tomagola menyatakan tak dapat menerima perlakuan itu dan menuntut penyelesaian secara jantan. Kedua pihak mengaku tak memerlukan campur tangan pihak lain, termasuk kepolisian. Satu-satunya penyelesaian yang bisa ditempuh adalah bertarung lansung di ring tinju professional 12 ronde. “Supaya ketahuan siapa di antara kami yang lebih perkasa!” demikian Tomagola. Penyelenggara tinju pro di salah satu televisi swasta telah menyatakan kesanggupannya untuk mempromotori pertandingan itu. Paling lambat minggu depan diperkirakan sudah siap tayang. Selamat menonton!
Prof. Tomagola adalah sosiolog UI spesialis debat panas. Tercatat ia pernah engkel-engkelan sampai nyaris baku hantam melawan Prof. Tjipta Lesmana, juga disiarkan langsung di televisi. Di masa muda ia adalah karateka penyandang ban hitam. Di usia 60 tahun sekarang ia masih merasa sehat, dan masih rutin latihan barbell, semangat muda masih tersimpan di otot-ototnya. Ia sesumbar dapat menekuk Munarman di bawah lima ronde.
Sedangkan Munarman adalah seorang Sarjana Hukum yang inklusif, mantan panglima pasukan berani mantu zaman lewat. Ia tak begitu pandai berdebat, cenderung tergagap-gagap, maka ia cepat naik darah. Sebagai santri di masa muda ia akrab dengan olahraga pencak silat. Hiburan kegemarannya adalah sepakbola api. Di usia 54 tahun sekarang, ia masih mampu bersalto dengan baik. Ia berkata dapat memaksa Tomagola mencium kanvas sebelum paruh ke dua pertandingan.
Ketika berpisah di halaman belakang lapangan parkir televisi kuning itu, mereka saling berpesan agar tidak mengabaikan latihan masing-masing. Baik Munarman maupun Tomagola bertekad menyuguhkan pertandingan tinju berkualitas, untuk dinikmati penggemar tinju tanah air.
Memang begitulah Kesatria Sejati!
******
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H