Peringatan : Bacaan ini hanya umtuk kalangan ‘pemberani’ yang punya nyali. Yang penakut dan punya gangguan sesak nafas, supaya minggir dulu!
Ca’ileee…..
Hanya ada tiga hal yang saya takuti di dunia ini, yaitu hantu berwujud wanita, ular siluman dan binatang buas. Maklum, di masa kecil dahulu saya selalu ditakut-takuti dengan tiga hal itu, sehingga terpatri kuat di kepala dan telah menjadi halusinasi permanen di alam bawah sadar. Apa boleh buat…!
Karena itu saya selalu membawa kawan jika bepergian malam hari. Satu orang sebagai sopir dan seorang lagi sebagai pengawal, untuk jaga-jaga. Lebih-lebih hendak menempuh jalan raya Lintas Timur Sumatera. Beberapa ruas jalan sangat sunyi di malam hari.
Demikianlah, ketika melintasi Jembatan Peninggalan di Kabupaten Musi Banyuasin, pesisir timur Sumsel. Sekitar 5 kilometer kemudian jalan memasuki daerah berawa-rawa dengan semak belukar padat di kedua sisi jalan. Dari jauh saya melihat sesuatu melintang di jalan tersorot sinar lampu, sebesar betis orang dewasa, dan bergerak-gerak. Saya sudah membayangkan benda apa itu. Jam menunjukkan pukul 02.15 dinihari.
Sopir saya minta berhenti tepat di lokasi, dan kami bertiga melihat bagian ekornya sekitar 1 meter masih berada di atas aspal. Nyata dan sah, itu adalah ular sanca kembang. Saya meminta sopir turun untuk menangkap ekornya.