Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kompasiana Keliling Dunia, 2018

17 Oktober 2012   21:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mari membuat berita, saudara-saudara!

Bosan juga jika hanya mengamati tingkah-laku orang lain. Bikin pening kepala saja. Mereka yang bikin ulah, kita-kita yang sibuk. Angelina Sondakh, Rosa Manullang, Anas Urbaningrum, Miranda Gultom, Ruhut Sitompul, Nunun Nurbaeti, Rhoma Irama, Inong Malinda, Wakapolri Nanan Sukarna, Djoko Susilo….., semuanya adalah orang kaya dengan uang bermilyar-milyar di rekeningnya. Entah uang itu didapatkannya secara halal atau tidak, kita tak tahu. Mereka terus bikin berita, bicara ini-itu, bertingkah begina-beginu, lalu kita sibuk mengupasnya!

Bodoh sekali kita ini!

Karena itu, mari sudara-sudara, kita rencanakan kesenangan sendiri. Dunia terus berputar, dan umur melata seperti cacing di lantai hutan. Usia sungguh aniaya bagi manusia…. Konon, puncak kejayaan lelaki terjadi pada usia ampat-lima, setelah itu meluncur turunbagaikan anak sungai menuruni lembah. Tak terasa, mata mulai kabur, kulit keriput, rambut memutih, punggung membungkuk, tinggallah selera humor yang makin menjadi-jadi. Usia lima-lima, merupakan waktu yang tepat untuk pensiun dari kegiatan duniawi, mencari kesempatan menikmati hidup!

Saya merencanakan plesiran keliling dunia dalam hubungan tim, melalui rute darat, dengan mobil dobel gardan buka bungkus, pada 2018. Bagi rekan-rekan kompasianer yang berminat, silakan menghubungi saya lewat kolom komentar. Persyaratannya adalah: laki-laki, sehat jiwa-raga, hoby berpetualang, berusia minimal 55 tahun pada 2018.

Jika tak ada aral melintang, start akan dilakukan dari Pulau Batam, tanggal 17 Agustus 2018 mendatang, pukul 10.30 pagi, tepat setelah Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI. Menyeberang ke Singapura naik ferry, selanjutnya berkendara melalui jalan tol lintas Malaysia menuju Thailand, melintasi Myanmar, Bangladesh, Nepal, Bhutan, selanjutnya mendaki Himalaya untuk meminta restu Dalai Lama.

Dari Tibet, rombongan beriringan melintasi Siberia, Gurun Gobhi, Manchuria, terus menuju tepi dunia. Pada tanggal yang sama bulan berikutnya rombongan diharapkan sudah berada di atas salju ganas Kutub Utara, melihat-lihat beruang kutub dan memancing ikan hiu di lobang-lobang es. Puas beraktifitas di atas salju, berphoto-photo dan membuat catatan, rombongan bergerak menyusuri pantai utara Rusia menuju Balkan.

Setelah mengunjungi Konjen RI di Stalingrad sekaligus meminta restu dan tambahan uang bensin, rombongan bergerak menuju Turkmenistan, Ajerbaijan, kemudian mampir di pos perbatasan Afganistan. Menunggu sejenak sampai pejuang-pejuang Taliban berhenti menembakkan mortirnya, rombongan bergerak cepat melintasi hujan peluru menuju perbatasan Suriah, Yordania, kemudian bermalam di Teluk Aden.

Setelah meminta ijin kepada Syahbandar setempat, rombongan dapat melanjutkan perjalanan dengan tenang menuju Saudi Arabia, dalam rangka melaksanakan Ibadah Haji, bergabung dengan kloter-kloter yang datang dari Indonesia, negeri tercinta Rayuan Pulau Kelapa.

Petualangan itu akan menghabiskan waktu 3 bulan lamanya.

Bagaimana, saudara-saudara?

Jangan lupa siapkan modem ber-kelas, untuk always contack Kompasiana!

*****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun