Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Batik, Romantisme Gadis Pekalongan

1 Oktober 2012   22:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:24 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Telah lama kuimpikan.

Batik dari Pekalongan

……………..

Ooooo.., ini bajunya.

Ini kainnya.

Itu adalah penggalan syair lagu yang dibawakan oleh pasangan Titiek Sandhora – Muchsin, puluhan tahun lalu. Irama lagu yang rancak dan dinamis, penuh daya hidup. Semata-mata karena lagu itu, setiap kali penulis melintasi Jalur Pantura menembus Kota Pekalongan, selalu teringat batik, batik, batik…..

Batik atau membatik, adalah olah seni berkualitas tinggi yang biasa dilakukan dalam keheningan malam. Tidak semua orang mampu membatik atau menikmati batik kecuali dengan ketajaman naluri seni. Pada umumnya membatik dilakukan oleh kaum wanita. Sama halnya membuat puisi, hasilnya lebih indah ketika hati sedang dilanda rindu, menggoreskan canting sambil berurai airmata….

Rindu kepada kekasih, rindu kepada suami atau kepada keluarga nun jauh di perantauan.

Maka ornamen dasar lukisan paling dasar adalah titik-titik dan garis putus-putus.

Demikian pun, sejarah batik tertua di Indonesia diyakini berasal Papua. Dapat dilihat dari gaya pewarnaan patung-patung Asmat, juga pada lukisan wajah Lelaki Papua dalam upacara adat. Perpaduan antara titik-garis dan bulu burung cenderawasih, senantiasa menjadi motif pavorit para pembatik.

Di Pulau Jawa batik telah dikenal sejak Kerajaan Majapahit. Kemudian menyebar ke berbagai daerah dengan mengadopsi ciri khas daerah tujuan. Sehingga sekarang dikenal ada Batik Jambi, Batik Makassar, Batik Banjar, Batik Solo, dan sebagainya. Malahan telah muncul pula Batik Madagaskar, Batik Manila, Batik Guangdong, dan lain-lain. Akan tetapi semua negara di dunia mengakui bahwa Seni Batik adalah buah karya Peradaban Indonesia.

Secara resmi, Indonesia memperkenalkan batik kepada dunia melalui Presiden Suharto yang mengenakannya ketika berpidato di Sidang Umum PBB (tanggal dan tahunnya lupa). Banyak pemimpin dunia mengagumi kemeja Pak Harto itu, dan berniat membelinya pula. Sejak saat itu dunia mengakui bahwa batik merupakan corak khas kain Indonesi.

Pekalongan lebih menonjol dalam melestarikan batik karena Gadis Pekalongan terkenal pandai membatik. Mungkin karena pengaruh romantisme pantai utara, bebungaan dan burung-burung yang melintas di langit. Selain dari itu di Pekalongan terdapat Museum Batik terkemuka di Indonesia, dan telah mendapatpenghargaan dari badan dunia Unesco. Tak salah jika dinyatakan Pekalongan adalah Ibukota Batik Dunia!

Selamat Hari Batik, 2 Oktober 2012.

*****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun