Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Swasembada Kedelai Tahun Depan, Bisa Apa Tidak?

31 Juli 2012   08:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawabnya......, bisa!

Asalkan Pemerintah bergerak cepat  mengatur segala sesuatu, terutama membuat regulasi pelibatan dunia usaha mewujudkan program swasembada. Umur panen kedelai hanya 100 hari ( 3 bulan), sedangkan tahun 2012 masih tersisa 5 bulan lagi.   Jika dalam bulan ini Pemerintah dan DPR telah selesai membuat UU mengenainya, kemudian bulan depan para pengusaha mulai mengerjakan lahan, maka pada bulan September telah mulai menanam. Lahan-lahan kosong yang banyak terdapat seluruh tanah air sudah berubah menjadi hamparan kebun kedelai. Dan di Bulan Januari tahun depan kita akan menikmati tahu tempe hasil program swasembada kedelai yang hebat dan didukung oleh segenap lapisan masyarakat itu.

Bersamaan dengan itu dilancarkan kampanye nasional untuk menggugah kesadaran semua elemen bangsa  membudayakan pertanian. Para petani tradisional segera mempelajari intensifikasi pembudidayaan kedelai, sebagaimana diperkenalkan pengusaha itu. Sehingga jika waktunya nanti para pengusaha diperlukan melakukan terobosan untuk komoditas lain, petani kedelai telah mampu memenuhi kebutuhan kedelai untuk bangsanya!

Bisakah program seperti itu dijalankan?

Mengapa tidak! Tak ada yang mustahil di dunia ini. Semuanya tergantung tekad dan niat! Jangankan lagi berkebun kedelai yang manfaatnya  langsung dirasakan dalam kehidupan ini, sedangkan menjelajahi langit dan mengekplorasi perut bumi dilakukan orang, padahal tak jelas apa gunanya!

Kalau soal kalkulasi bisnis, dengan harga jual kedelai Rp. 5000.-/kilogram, itu sudah memadai bagi dunia usaha. Sedangkan harga singkong racun yang hanya Rp. 1500.-/kilogram saja saat ini sudah memberikan keuntungan.

Jadi, bisa swasembada apa tidak? Sesuai pengalaman saya di dunia pertanian, saya menjawab, bisa! Asalkan jangan mengikuti nasihat Sujiwo Tejo, menggairahkan pertanian dengan bermain musik. Berharap biji-biji kedelai akan muncul di pasaran jika terompet dibunyikan, sampai bengkak leher Sujiwo Tejo kedelai itu tak bakan datang. Kacang kedelai hanya bisa dipanggil keluar dari perut bumi dengan berladang!

Tak ada cara lain!

Saya percaya, dunia usaha akan menyambut tantangan ini dengan antusias.

Tergantung cara pemerintah mengkordinasikan semuanya!

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun