Kehadiran Neneng Sri Wahyuni (isteri Nazaruddin) di Gedung KPK menciptakan silang pendapat yang tajam antara dua pihak. Pihak KPK menyatakan berhasil menangkap Neneng, sedangkan pihak pengacara menyatakan Neneng menyerahkan diri. Yang mana yang betul, terserah saja. Silakan mempertahankan versi masing-masing. Yang penting persoalan korupsi di negeri ini segera diberantas. Yang dijelaskan berikut ini adalah versi sinetron. Berdasarkan informasi yang dipantau dari stasiun ruang angkasa MIR, terlihat bintik coklat yang diketahui sebagai Neneng Sri Wahyuni bergerak meninggalkan Malaysia menuju Batam. Pergerakan aneh ini membuat Markas Polisi Internasional di Zurich gempar, dan rapat-rapat di Markas KGB Uni Sovyet mendadak dibubarkan. Dari Amerika Serikat, direktur jenderal FBI Wilayah Asia Pasific mengirim kawat ke Indonesia tentang informasi penting ini, yang diterima oleh Johan Bledos dari KPK. Johan Bledos melapor kepada atasannya Kang Somad, bahwa Neneng diketahui sedang bergerak menuju Jakarta. Untuk itu siasat penyergapan segera dirancang. Senjata laser dan mobil-mobil anti-tank disiapkan. Ini penting karena ketika berada di Batam disinyalir Neneng mampir ke suatu tempat untuk membeli senjata rahasia dan rudal-rudal sutera ungu yang mampu menyumpal mulut manusia. Situasinya menjadi sangat berbahaya. Untuk meminimalisir jatuhnya korban, maka operasi ini diupayakan dilaksanakan di rumahnya, pada saat Neneng sedang tidur atau memasak…. “Tiaraaaap….! Angkat tangan!” Johan Bledos berteriak di depan rumah Neneng. Seketika itu juga Neneng keluar dari rumahnya sambil memegang rudal dan alat pembukanya. Johan Bledos segera membekuknya dan mengambil senjata dari tangan Neneng sebagai barang bukti di pengadilan nantinya. Salut untuk keberhasilan KPK menangkap Neneng! Anda layak dapat Bintang! [caption id="attachment_187882" align="aligncenter" width="300" caption="Rudal Sutera Ungu yang membuat Johan Bledos ketar-ketir...(Photo: http://endive-fresh.blogspot.com/2010/06/terung-ungu-eggplant-local.html"][/caption] *****
