Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mereka Menyuburkan Pemerkosaan di Kompasiana

19 September 2011   08:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:50 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anda boleh setuju atau menolak pernyataan ini. Jika bahasa tulisan dapat divisualisasikan ke dalam wujud fisik, sesungguhnya di Kompasiana ini banyak ditemukan tulisan-tulisan yang mengundang pemerkosaan. Sudahlah Nabi bersabda bahwa masalah-masalah seksual tak boleh dibicarakan secara terbuka, karena hanya akan menimbulkan fitnah dan malapetaka, tapi masih saja tulisan selangkangan kocar-kacir di Kompasiana. Sampai-sampai saya mengajukan saran kepada Admin  agar bagi mereka disediakan kanal khusus bernama  Kanal Kemaluan. Soalnya, melihat judulnya saja sudah bikin risih.

Terkait dengan pernyataan Gubernur DKI dan Bupati Aceh Barat yang meminta agar wanita lebih menjaga diri, bagi saya ada relevansinya. Di Kompasiana ini dengan mudah didapat bukti bahwa cerita esek-esek itu kebanyakan justeru ditulis oleh kaum perempuan. Saya tak perlu sebutkan nama,  Anda bisa cek langsung di halaman muka, selalu ada tulisan yang mengorek-ngorek  isi kemaluan dan nama penulisnya.

Belum lagi tontonan di televisi. Penyanyi-penyanyi dangdut berkelakuan norak mulai dari Jakarta sampai ke desa-desa. Belum lagi kedatangan artis porno yang disambut gegap-gempita di Indonesia ini. Bagi saya, semua itu memicu maraknya kasus-kasus pemerkosaan.

Tapi beda kepala beda pemahamannya.

Sudahlah, kasus-kasus pemerkosaan di Indonesia ini sesungguhnya persentasenya masih kecil dibandingkan dengan di AS atau Jepang, yang konon setiap 2 dari 3 wanita di sana pernah mengalami pemerkosaan. Termasuk di dalamnya adalah kasus suami memperkosa isterinya. Nah, ini persoalan lain lagi tentu saja. Biasanya kalau sudah menikah isteri-lah yang memperkosa suaminya, dengan memaksanya terus-menertus minum jamu.....

Dengan usaha kita bersama memuliakan derajat kemanusiaan,  cedera mentalitas bangsa ini masih bisa diperbaiki.

Secara pribadi saya ingin menyampaikan ucapan ikut berduka atas penderitaan korban pemerkosaan di Jakarta. Mudah-mudahan laki-laki laknat itu segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya.

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun