Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sri Mulyani Di Mata Mahfudz MD

4 Juni 2011   13:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:52 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak mengejutkan pernyataan dukungan Mahfudz MD terhadap Sri Mulyani untuk maju dalam Pilpres 2014 mendatang. Mengejutkan, karena penilaian itu menyimpang jauh dari penilaian masyarakat luas pada umumnya. Mungkin beliau lebih mengenal Sri Mulyani lebih dekat daripada kebanyakan orang – tak kenal maka tak sayang – maka kedekatan itu menimbulkan perbedaan perpektif.  Sebagai tokoh nasional yang integritas kenegarawanannya makin menonjol dari hari ke hari, tentunya Mahfudz  MD memiliki alasan kuat mendukung pernyataannya itu.

Namun demikian, setiap orang memiliki rasio-rasio tersendiri. Bagi saya, yang mengenal Sri Mulyani maupun Mahfudz MD melulu melalui media massa, sosok Sri Mulyani adalah sebagai berikut:

Pertama, Sri Mulyani mulai muncul di panggung politik nasional pada awal reformasi, sebagai tokoh yang mengecam keras Pemerintahan Orde Baru. Bersama Amien Rais, Sri Mulyani kerap muncul di televisi menghujat Pak Harto beserta program ekonominya. Dalam suatu wawancara, Sri Mulyani pernah mengatakan bahwa logika ekonomi BJ Habibie tak lebih cerdas daripada logika anak kecilnya di rumah….

Kedua, Sri Mulyani dipercaya menjadi Menteri Keuangan pada era Pemerintahan SBY jilid satu kemudian tersingkir pada awal jilid dua. Disebutkan, Sri Mulyani merupakan Menkeu terbaik di Asia Tenggara. Jujur, tegas dan teliti. Tapi sebagai Menkeu yang membawahi Ditjen Pajak, di depan matanya sendiri bermain Gayus Tambunan cs, mata rantai manipulasi pajak yang sangat masif. Gayus tertangkap atas peranan Susno Duaji, bukan Sri Mulyani!

Ketiga, Sri Mulyani dinyatakan tersangka dalam kasus Bank Century, oleh Sidang Paripurna DPR. Ada indikasi bahwa Sri Mulyani dikorbankan dalam kasus itu, namun di depan Pansus DPR ia mengemukakan alasan ‘sistemik’, suatu alasan yang dipertahankannya habis-habisan, meski keabsahannya ditentang oleh Yusuf Kalla dan Kwik Kian Gie. Sri Mulyani hanya bisa lolos dari kasus itu jika ia dapat membuktikan bahwa Kasus Century adalah rekayasa, serta pekikan-pekikan nasabah bank itu adalah rekayasa. Jika kasus itu memang nyata-nyata ada, maka Sri Mulyani mesti mempertanggungjawabkannya di depan pengadilan. Tinggal menunggu waktunya saja.

Demikian sekedar berbagi pendapat dari saya. Pada waktunya nanti, semoga Mahfudz MD dapat menjelaskan alasan-alasannya pula. Kepada para pendukung Sri Mulyani di Kompasiana, saya menyampaikan permohonan maaf atas tulisan ini. Ini hanyalah pendapat, semoga tidak melukai hati. Saya sendiri bersedia beralih posisi menjadi pendukung Sri Mulyani, asalkan saja ada orang yang bisa memberi pandangan logis, relevan dan masuk akal!

Salam bandel!

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun