Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pesilat Kenthir Desa Rangkat

9 Desember 2010   10:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermain pencak silat pada upacara adat adalah biasa. Meramaikan iring-iringan penganten misalnya. Dua orang petarung membuka jalan di depan, menghunus golok masing-masing, dan orang-orang yang berjubel segera menjauh, takut terkena sabetan golok. Tapi sesungguhnya pertarungan itu hanyalah pura-pura, pesilatnya pun amatiran. Pada umumnya gerakannya asal main comot saja, seolah-olah jurus silat padahal bukan. Namanya juga pura-pura!


Tapi bagaimana kalau permainan pura-pura itu berubah menjadi tarung betulan? Golok beradu golok, selempang ditebas putus terkena golok. Rumbai-rumbai dan topi beterbangan.


"Haaaiiii......tt!"

"Ciaaa...ttt!"


Yang terjadi adalah kegaduhan. Para tamu memekik-mekik, dan pengantin pun ikut menghambur menyelamatkan diri. Tinggallah para lelaki yang punya nyali terjun ke arena, melerai orang yang berkelahi dengan golok.


Untung, sekali lagi untung, tak terjadi apa-apa. Maka kalau Anda menggelar acara pengantenan, periksa betul pemain silatnya. Mereka diminta pura-pura pencak silat, bukan silat betulan!


Ha ha ha.....


****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun