Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapapun Presiden Terpilih, Takkan Ada Kerusuhan

18 Juli 2014   01:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:01 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang khawatir akan ada kerusuhan paska pengumuman KPU tanggal 22 Juli besok. Termasuk saya sendiri ikut ketar-ketir. Untunglah sore ini saya dapat wangsit bahwa tak bakal ada kerusuhan kecuali demo-demo kecil saja. Prabowo atau Jokowi yang terpilih, negeri ini akan aman-aman saja. Alasannya, ternyata sekarang Bulan Puasa.

Saat sedang berpuasa takkan ada orang teriak-teriak di bawah panas matahari. Emang nggak ngelupas itu tenggorokan? Paling-paling yang berdemo itu orang yang tidak berpuasa. Nah, untuk orang yang tidak berpuasa di Bulan Ramadhan, tahu sendirilah kita kualiteit orangnya. Tak perlu diurai panjang lebar, orang-orang seperti ini sudah kabur ketakutan jika melihat anjing herder menyalak di tangan polisi.

Untuk Kaum Muslim yang berpuasa, saya yakin lebih menghargai puasanya daripada berdemo tak menentu. Yang mau didemo Lembaga Negara resmi pula, namanya KPU, yang memang tugasnya mengumumkan hasil pemilu. Saya percaya Umat Muslim lebih fokus mempersiapkan mudik atau persiapan lebaran, daripada berurusan dengan pentungan polisi.

Sedangkan siapa kira-kira yang akan keluar sebagai Presiden Terpilih? Keputusannya memang terletak di KPU, tetapi tak ada salahnya jika kita membuat prediksi dengan berdasar asumsi-asumsi perilaku tingkat elit, supaya tidak kaget. Asumsinya adalah, empat pemimpin Lembaga Negara telah mengetahui siapa Presiden Terpilih itu. Mereka adalah Presiden SBY, Panglima TNI, Kapolri dan Ketua KPU sendiri.

Mari kita lihat apa yang dilakukan Panglima TNI. Beliau menyiapkan 35.000 personil, siaga satu di tempat-tempat terpenting ibukota. Para Panglima Kodam di wilayahnya masing-masing, pasti melakukan hal yang sama. Begitu pula Kapolri, para Kapolda, Brimob Anti Teror, serentak menyiagakan pasukannya. Itu semua membutuhkan biaya yang sangat besar, sama halnya memindahkan satu kecamatan lengkap dengan infrastrukturnya. Bisa ratusan milyar sampai trilyun menggerakkan pasukan sebanyak itu.

Emangnya siapa yang terpilih? Katanya kalau Prabowo tidak terpilih maka pendukungnya akan aman-aman saja, akan legowo saja, lalu mengapa perlu pasukan? Prabowo sendiri telah berkali-kali menyampaikan seruan itu. Tetapi memang pihak satunya lagi, yaitu Jokowi/JK  belum pernah menyerukan hal yang sama. Yang sering terdengar malah seruan untuk tidak menerima keputusan KPU, jika keputusan itu tidak sesuai keinginannya.

Tetapi percayalah, tak akan ada kerusuhan karena semua orang berpuasa. Tetapi begitupun untuk tindakan jaga-jaga, Panglima TNI dan Kapolri tetap menyiagakan pasukannya. Demi menjamin keamanan dan ketenteraman seluruh Bangsa Indonesia.

Itulah kira-kira jawabannya, dan Selamat Berbuka Puasa!

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun