K-pop adalah bagian dari Korea Wave atau K-Wave yaitu, gelombang Korea atau Hallyu, trend ini menjadi salah satu yang banyak diminati oleh kalangan Gen-z terutama pada mahasiswa. K-pop, atau yang dikenal sebagai K-Popers menjadi banyak dibicarakan karena mempengaruhi aspek budaya massa, budaya populer, dam budaya konsumen. Banyak sekali lagu yang berasal dari Negara Korea Selatan dengan grup-grup seperti, BTS, BLACPINK, TWICE, dan EXO. K-pop tidak hanya menghibur tetapi, juga membentuk tren dan pola konsumsi di seluruh dunia. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelajahi bagaimana K-pop berintegrasi dalam ketiga aspek budaya massa, budaya populer, dan budaya konsumen dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat.
Budaya Massa: Pegaruh Di Era Globalisasi
Globalisasi merupakan faktor pendukung munculnya K-Wave. Gelombang korea ini sudah mempengaruhi berbagai belahan dunia terutama di Indonesia. Grup K-pop ini memiliki penggemar yang tersebar di dunia, dan MV (musik video) mereka sering sering kali ditonton oleh jutaan orang. Platform seperti Spotify dan Youtube menjangkau audiens global, melintasi berbagai batas-batas negara. Fenomena ini menunjukkan bagaimana K-pop telah mempengaruhi budaya massa, yang menjadikan orang-orang dapat mengakses dan menikmati musik di era digital.
Budaya Populer: Trendsetter Yang Menginspirasi
K-pop memiliki pendorong utama dalam trend budaya populer. Banyak gaya pakaian, koreografi, dan video musik sering digunakan trendsetter yang memunculkan sebagai idola mereka. Misalnya gaya pakaian yang menjadi viral di media sosial menjadi menarik perhatian generasi muda Indonesia, sehingga menimbulkan keinginan mereka untuk menirunya. Tidak hanya lagu-lagunya, gaya berpakaian, dan perilaku dari idol K-pop itu sendiri tidak jarang ditiru dan dijadikan sebagai trend.
Budaya Konsumen: Produk dan Marchendising
Dengan munculnya K-pop memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pola perilaku konsumen melalui penjualan album musik dan terbukti dengan keinginan mereka untuk membeli marchendise atau membawa photocard idola mereka ke mana pun mereka pergi. Pembelian album musik dan marchendise merupakan bentuk dukungan kepada artis favorit mereka. K-pop juga mengandalkan kolaborasi merek internasional seperti kampanye iklan yang dapat memunculkan ketertarikan penggemar untuk membeli produk dari merek dagang tersebut.
Oleh karena itu, K-pop telah mempengaruhi budaya massa, budaya populer, dan budaya konsumen di seluruh dunia. Dengan kemampuannya untuk menyebar secara global, mempengaruhi tren mode dan gaya hidup masyarakat, serta menciptakan pola konsumsi yang baru. K-pop menunjukkan fenomena tidak hanya menghibur, tetapi juga menciptakan koneksi global.
Sumber:
Dr. Citra Rosalyn Anwar, S. M. (2018). Mahasiswa dan K-pop (Studi Interaksi Simbolik K-Popers di Makassar. Jurnal Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jatim, 1-14.